Koran Sulindo – Bank BTN sejak awal pembentukannya memang ditujukan sebagai bank pembiayaan perumahan (KPR). Hingga saat ini, lebih dari 80% pembiayaan Bank BTN memang difokuskan untuk pembiayaan perumahan, khususnya untuk segmen rumah murah. Pembiayaan perumahan merupakan produk perbankan yang paling aman karena memiliki underlying yang terjamin, yaitu tanah dan bangunan (properti).
Terkait cicilan kredit dari nasabah yang macet atau menjadi nonperforming loan (NPL) bagi bank, Bank BTN membentuk divisi khusus untuk menyalurkan properti yang cicilan kreditnya macet melalui sistem lelang.
Produk seperti itu bagi masyarakat sesungguhnya cukup menguntungkan. Karena, harga jualnya “banting-bantingan”. Dari sisi bank, hanya perlu pengembalian pembiayaan yang telah dibayarkan, sementara nilai aset propertinya sendiri sudah naik di atas nilai pasar.
Pada medio April 2018 lalu, Bank BTN secara khusus membuat portal online rumahmurahbankbtn.com untuk memasarkan rumah-rumah yang kreditnya macet. Dengan sistem ini diharapkan aset-aset macet tersebut kembali lancar dan membuat skor NPL Bank BTN terus menurun.
Direktur Collection & Asset Management Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu mengungkapkan, NPL Bank BTN saat ini sebesar 2,77% atau senilai Rp 3,5 triliun. Sebanyak Rp 2,8 triliun merupakan kredit macet untuk rumah tapak, dengan jumlah mencapai 45 ribu unit, yang tersebar di seluruh Indonesia. Sisanya untuk properti lainnya, seperti apartemen dan ruko.
“Ini menjadi potensi tersendiri karena kami memiliki puluhan ribu unit rumah untuk dipasarkan. Portal ini dibentuk untuk menawarkan rumah-rumah tersebut supaya NPL kami juga berkurang. Seluruh rumah yang ditawarkan ini juga sudah free and clear, artinya yang kami pasarkan hanya yang sertifikat dan legalitas lainnya sudah keluar dan harganya juga pasti lebih miring,” tutur Nixon.
Dulu, bank yang memiliki kredit macet dan aset properti yang dibiayainya mendaftarkan aset macetnya tersebut ke balai lelang atau rumah lelang yang terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan. Masyarakat yang tertarik untuk membeli bisa menyetorkan dana 20% dari nilai rumah dan harus melunasinya setelah ditetapkan sebagai pemenang lelang.
Dengan adanya portal rumahmurahbankbtn.com secara umum prosesnya masih sama. Hanya saja, masyarakat dimudahkan dalam hal mencari dan booking awal aset properti yang diminati.
Mekanismenya: calon pembeli memilih rumah berdasakan lokasi, harga, dan kantor cabang Bank BTN. Nantinya akan ada petugas yang menginformasikan persyaratan-persyaratannya melalui aplikasi Whatsapp (WA).
Untuk transaksinya tetap harus datang ke kantor cabang. Namun, keseluruhan prosesnya menjadi lebih mudah, selain calon pembeli bisa memantau 24 jam rumah yang sudah booking secara online.
Nixon menjelaskan, dengan dibuat online seperti itu, aset yang tadinya macet akan kembali bergulir secara ekonomi dan otomatis mengurangi nilai NPL Bank BTN. Selain itu, ini juga sebagai bentuk keterbukaan bank BUMN tersebut terhadap pengelolaan aset pembiayaannya yang macet.
“Targetnya sepanjang tahun ini kami bisa menjual sebanyak 10 ribu unit rumah dengan nilai penjualan lebih dari Rp 600 miliar. Portal ini tidak kami iklankan secara besar-besaran. Selama ini hanya dari mulut ke telinga saja. Responnya cukup bagus. Saat masa peluncurannya saja langsung terdaftar lebih dari 5.000 unit rumah senilai hampir Rp 2 triliun dan langsung terealisasi, yang nilainya mencapai Rp30 miliar,” ujar Nixon.
Untung
Secara nilai pasar, harga rumah yang ditawarkan dari aset macet Bank BTN itu pasti lebih murah. Saat ini yang ada di list rumahmurahbankbtn.com dimulai dari harga Rp 30 jutaan hingga yang tertinggi Rp 4 miliar. Yang tidak bisa ditentukan adalah kondisi rumahnya, tapi itu dipastikan akan tetap lebih untung bila nantinya rumah tersebut telah direnovasi.
Nurhasanah, seorang ibu rumah tangga, mengakui kemudahan dalam mendapatkan rumah dengan harga yang lebih murah yang ditawarkan Bank BTN. Sebelumnya, ia pernah membeli secara lelang aset Bank BTN ini ketika masih sistem analog, sehingga proses pendaftaran dan penentuan rumahnya lebih repot.
“Saya membeli beberapa unit rumah umumnya di wilayah Bodetabek walaupun ada juga yang di luar kota. Kebanyakan saya renovasi dan jual lagi. Untungnya lumayan. Bahkan, kita juga bisa mengajukan kredit ke Bank BTN untuk pembiayaan rumahnya, jadi ada beberapa cara yang bisa diambil untuk mendapatkan rumah dengan harga yang lebih miring,” tutur Nurhasanah.
Rumah lelang Bank BTN ini telah menjadi bisnis kecil-kecilan Nurhasanah hingga membantu beberapa kerabatnya yang ingin memiliki rumah dengan cara ini. Hanya saja, dengan sisitem ini, kita harus memiliki modal untuk menyetor tanda jadi dan biaya lelangnya. Namun, secara umum, keseluruhan prosesnya sudah jauh lebih mudah. Masyarakat diberikan beberapa alternatif selain membeli rumah baru atau seken (bekas), yaitu dengan cara lelang dengan beberapa keuntungannya. [HAN]