Beberapa Menteri Menghadap Presiden di Luar Jadwal, Sinyal Reshuflle Kabinet?

Ilustrasi: Reshuffle kabinet

Koran Sulindo – Sejumlah menteri bidang ekonomi Kabinet Kerja menghadap Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Jakarta, hari ini. Mereka adalah Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menperin Airlangga Hartarto, dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Tak lama kemudian menyusul Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Kedatangan mereka tak ada dalam jadwal resmi presiden.

Senin (7/8) kemarin Jokowi mendadak memanggil Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menteri Desa dan PDT Eko Putro Sanjoyo.

Di luar sidang kabinet, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa juga pernah dipanggil.

Saat mereka datang, Presiden Jokowi masih menghadiri acara Silaturahim Ulama Pondok Pesantren dan Peresmian Pembukaan Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin Kelurahan Lubang Buaya Jakarta Timur.

Sorenya, Presiden dijadwalkan mengunjungi Kampus IPDN Jatinangor Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat, menghadiri pelantikan Pamong Praja Muda Lulusan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXIV.

Selama lebih 1.000 hari memerintah, Jokowi sudah melakukan 3 kali perombakan (reshuffle) kabinet. Kabinet Kerja diumumkan pada 26 Oktober 2014 di halaman Istana Negara dan dilantik sehari kemudian. Kabinet ini terdiri atas 4 menteri koordinator dan 30 menteri, total beranggota 34 orang. Mereka separuh dari kalangan profesional dan separuhnya lagi partai politik pendukung pemerintah, yaitu PDI Perjuangan, PKB, Partai NasDem, dan Partai Hanura.

Pada 12 Agustus 2015, Jokowi melakukan reshuffle pertama kalinya dengan mengganti 6 menteri. Menko Perekonomian Sofyan Djalil diganti Darmin Nasution; Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo diganti Rizal Ramli; Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto diganti Pramono Anung; Menteri PPN/Kepala Bappenas: Adrinof Chaniago diganti Sofyan Djalil; Menko Polhukam: Tedjo Edhy Purdijatno diganti Luhut B. Pandjaitan; dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel diganti Thomas Lembong

Reshuffle Kedua

Pada Rabu, 27 Juli 2016, Jokowi memberhentikan dan mengangkat 12 menteri. Pada reshuffle jilid ke-2 ini anggota PAN dan Golkar masuk di kabinet.

PAN dan Golkar sebelumnya bergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP), selain PPP, PKS, dan Gerindra. Jatah PPP terwakili Menteri Agama Lukman Hakim.

Menteri baru itu adalah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil; Kepala BKPM: Thomas Trikasih Lembong.

Yang benar-benar baru adalah Menko Polhukam: Wiranto (Hanura); Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati; Menteri Desa dan PDTT: Eko Putro Sandjojo; Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy; Menteri Perdagangan: Enggartiasto Lukita;Menteri Perindustrian: Airlangga Hartarto (Golkar); Menteri ESDM Arcandra Tahar; dan Menteri PAN RB Asman Abnur (PAN).

Namun perombakan itu gaduh karena ternyata Menteri ESDM berpaspor Amerika Serikat, ia berkewarganegaraan ganda, yang tidak boleh untuk jabatan menteri.

Pada Senin, 15 Agustus 2016, Jokowi memberhentikan Arcandra hanya setelah menjabat 20 hari, dan menunjuk Luhut sebagai Pelaksana Tugas Menteri ESDM.

Pada 14 Oktober 2016, Jokowi melantik mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra sebagai Wakil Menteri ESDM.

Setelah merombak kabinet hingga 3 kali dan Pemiliha Presiden hanya tinggal sekitar 20 bulan lagi, Apakah Jokowi hendak me-reshuffle kabinet lagi? [DAS]