Koran Sulindo – Meski berhasil memangkas jumlah penduduk misikin selama empat tahun terakhir, Presiden Joko Widodo menyebut angka riil penduduk miskin di Indonesia masih terlalu tinggi.

Presiden menganggap perlu tenaga ekstra agar angka kemiskinan itu bisa ditekan lagi.

“Menurunkan angka kemiskinan kalau sudah 1 digit memang butuh tenaga ekstra karena ini semakin sulit untuk menjadi hilang, yang kita harapkan itu,” kata Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/12) pagi.

Selama empat tahun terakhir angka kemiskinan turun dari 11,2 persen di tahun 2014 menjadi 9,8 persen tahun 2018 ini. Namun, menurut Jokowi angka itu masih terbilang tinggi dan perlu usaha keras untuk membuatnya lebih turun lagi.

Menurut Jokowi, sasaran pembangunan pemerintah tak hanya semata-mata soal urusan fisik saja seperti infrastruktur namun juga peningkan kualitas sumber daya manusia. Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi salah satu wujud keberpihakan negara pada rakyatnya.

Jokowi dalam kesempatan itu juga menjanjikan pemerintah bakal terus meningkatkan anggaran bagi bantuan sosial.

Ia merujuk PKH yang pada tahun anggaran 2018 jumlahnya hanya Rp19 triliun namun naik menjadi Rp34 triliun di tahun 2019. Selain jumlah anggaran yang naik, penerima program tersebut juga meningkat dari 6 juta keluarga menjadi 10 juta.

Selain itu indeks bantuan sosial naik bisa dua hingga tiga kali lipat yang secara rinci bantuan tetap setiap keluarga yang bergulir itu adalah Rp550.000/keluarga/tahun, peserta PKH Rp1 juta/keluarga/tahun.

Selain itu pemerintah juga memberlakukan komponen bantuan, misalnya di keluarga itu ada ibu hamil atau balita itu ada tambahan hingga Rp2.400.000.

Sedangkan bagi yang mempunyai anak SD sederajat ada tambahan Rp900.000, yang punya anak SMP dan sederajat ada tambahan  Rp1.500.000. Yang punya anak SMA/SMK ada tambahan Rp2.000.000, kemudian penyandang disabilitas berat Rp2.400.000, dan yang lansia Rp2.400.000.

“Kalau ini digabung kemudian diberikan, saya menyakini pengentasan kemiskinan kita ini akan lebih cepat,” kata Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi juga menyampaikan hasil temuannya di lapangan berdasarkan perbicangan pendamping program di Sumatera Barat dan Kalsel.

Temuan itu menunjukkan program bantuan sosial pemerintah ini sudah betul betul lurus. Tinggal kita memastikan bahwa anggaran itu ada, dan anggaran harus ada untuk rakyat kita yang paling bawah.[TGU]