Bank DKI

Koran Sulindo — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta keterlibatan lebih besar Bank DKI dalam membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Hal itu demi memulihkan perekonomian warga Jakarta akibat wabah virus corona atau Covid-19.

Terlebih, Pemprov DKI telah merancang konsep pemulihan ekonomi menjelang kenormalan baru dengan mengundang para ahli di bidangnya, termasuk cara untuk membangkitkan kembali ekonomi para pelaku UMKM melalui kredit usaha rakyat Bank DKI.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah pusat maupun daerah berkewajiban untuk memulihkan perekonomian masyarakat akibat dampak virus corona.

Karena itu, sebagai badan usaha yang bergerak di bidang perbankan di Jakarta, Ariza berharap Bank DKI dapat membantu memberikan kredit yang ringan sebagai modal usaha.

Menurut Ariza, masyarakat Jakarta harus bersiap menghadapi kenormalan baru karena nantinya aktivitas masyarakat akan berjalan normal. Namun masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Beda halnya dengan pembatasan sosial berskala besar transisi saat ini, DKI hanya memperbolehkan aktivitas masyarakat di sektor ekonomi, pariwisata dan sebagainya mencapai 50 persen dari kapasitas.

“Berbagai program sudah kami siapkan, tapi sekarang kami masih fokus dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 itu bagaimana memastikan bahwa penyebaran virus ini bisa segera berakhir,” ujar Ariza.

Berdasarkan catatannya, angka reproduksi Covid-19 di Jakarta saat ini berada di bawah 1 atau tepatnya 0,98. Angka ini dianggap baik karena tingkat penularan Covid-19 antarpribadi semakin rendah.

“Sekarang Rt memang sudah berada di bawah angka 1, sekalipun ada pelonggaran tapi kita harus tetap berhati-hati. Di PSBB transisi ini pada minggu-minggu depan, kami akan tingkatkan lagi dari, sanksi juga, aparat dan regulasinya juga,” kata Ariza. [WIS]