Koran Sulindo – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk atau bank bjb melakukan transformasi digital secara gencar dalam hal layanan perbankan untuk merespons perkembangan zaman dan kebutuhan nasabah. Karena itu, beragam inovasi pun dilakukan demi menawarkan pengalaman bertransaksi yang lebih mudah dan praktis dalam rupa pembaruan dan kehadiran layanan baru.
Langkah ini, terbilang berhasil mengatrol performa usaha bank bjb yang salah satunya lewat diukir sumbangsih peningkatan fee based income perseroan. Keberhasilan digitalisasi layanan ini juga turut berkontribusi terhadap kesuksesan bank bjb dalam mencatatkan tren pertumbuhan positif di tengah tantangan usaha akibat pandemi Covid-19.
Berkat keberhasilannya tersebut, bank bjb dinobatkan sebagai peraih penghargaan The Best IT for BPD Company 2020 dalam ajang “Indonesia Information Technology Award (IITA) III 2020”. Penghargaan hasil kerja sama Economic Review, Prasetiya Mulya University, Indonesia-Asia Institute, Wisesa Consultant, PPPI, dan Ideku Group ini diterima oleh Pemimpin Divisi Information Technology Anthonius Satriyo Wibowo lewat Zoominar pada Jumat (11/5).
Direktur Information Technology, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi nyata yang diberikan oleh para pakar dan profesional kepada bank bjb. Di sisi lain, penghargaan ini juga membuktikan bahwa strategi pengembangan inovasi teknologi yang dilakukan bank bjb terbilang efektif dalam mengerek performa bisnis bank bjb.
“Keberhasilan bank bjb meraih hasil memuaskan dalam pengembangan teknologi perbankan digital dapat diperoleh berkat kejelian perusahaan dalam melihat perkembangan terkini tren penggunaan teknologi di tengah masyarakat. Susunan strategi yang dirancang perseroan pada akhirnya sanggup mengubah tantangan perkembangan zaman menjadi peluang untuk mengembangkan usaha, yang juga didukung oleh perhitungan dan proyeksi matang sesuai kebutuhan, serta eksekusi yang efektif,” kata Rio.
Penghargaan IITA III 2020 ini diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang telah membangun rencana strategis pengembangan IT dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. IITA III 2020 tidak hanya menilai faktor keterkinian IT yang ada pada sebuah perusahaan namun juga memastikan keberadaan perangkat teknologi tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Sumbangsih keandalan perangkat teknologi ini terbilang cukup signifikan dalam postur pertumbuhan perusahaan. Secara gradual, pendapatan berbasis komisi bank bjb bertumbuh sepanjang 2020. Pertumbuhan ini seiring sejalan dengan kemampuan bank bjb dalam mengembangkan skala bisnis. Hingga Triwulan III/2020, bank bjb secara konsolidasi berhasil memperoleh laba bersih Rp 1,2 triliun atau tumbuh sebesar 5,9% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan laba tersebut diikuti aset yang juga tumbuh 19,4% yoy, dan kredit dengan pertumbuhan 8,7% yoy.
Ragam perolehan positif ini tidak bisa dilepaskan strategi ulung perseroan yang fokus berinvestasi pada pengembangan infrastruktur digital sejak awal tahun. Digitalisasi layanan perbankan ini meliputi pembaruan pada rumah aplikasi mobile banking bjb DIGI, penyertaan teknologi QRIS, dan kelahiran uang elektronik perseroan bjb DigiCash. Kondisi ini juga dipengaruhi perubahan pola transaksi masyarakat di mana pandemi COVID-19 memaksa nasabah perbankan untuk bermigrasi menggunakan platform digital banking untuk memenuhi kebutuhan transaksi.
Langkah digitalisasi ini membuahkan hasil amat positif saat situasi pandemi COVID-19 di mana transaksi digital bank bjb akan menggenjot perolehan fee based income yang diproyeksikan bakal tumbuh di kisaran 35%-40% secara tahunan. bank bjb juga akan terus menginvestasikan capital expenditure dan operating expenditure untuk pengambangan teknologi perbankan demi mempersiapkan diri menghadapi tantangan bisnis yang akan datang. [Adv]