Hari ini, Pemilihan Umum (Pemilu) di 10 desa yang berada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terpaksa ditunda akibat banjir yang melanda wilayah tersebut. Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Hasyim Asy’ari, menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan pemilu akan bergantung pada situasi kondusif dan aman bagi warga.
“Belum, seperti yang di Demak ini kan karena tergenang semua sehingga belum bisa ditentukan kapan akan dilaksanakan pemilu susulannya, nanti setelah situasinya memungkinkan,” ujar Hasyim Asy’ari usai mencoblos di TPS 31, Kelurahan Pedurungan Kidul, Semarang, Rabu (14/2/2024).
Dalam situasi ini, KPU RI akan memperhatikan kondisi pemilih yang mengungsi ke luar daerah. Hasyim Asy’ari mengungkapkan, “Warganya kan sebagian besar ngungsi. KPU ini melayani, mengikuti penilih, pemilih ada di mana itu yang diikuti untuk dilayani. Namun, karena tersebar, nanti kita cek satu-satu dulu sehingga pemilihnya bisa terlayani.”
Tidak hanya di Demak, pemilu susulan juga akan dilaksanakan di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Hasyim menyatakan bahwa belum ada batas maksimal terkait penundaan pemilu. “Belum ada batas maksimalnya,” katanya.
Sebelumnya, Hasyim Asy’ari telah memberikan informasi mengenai kendala di beberapa daerah, seperti banjir atau pembakaran logistik pemilu. Terdapat 112 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang belum bisa digelar di Kabupaten Demak, serta permasalahan serupa di daerah lainnya seperti Lampung dan Papua.
Pemilu susulan dijadwalkan untuk dilaksanakan setelah kondisi di masing-masing daerah kembali memungkinkan dan aman bagi warga. KPU RI tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa hak pilih masyarakat dapat dilaksanakan dengan adil dan transparan. [UN]