Sulindomedia – PT Angkasa Pura II (Persero) siap mengoperasikan lapangan terbang Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, menjadi bandar udara komersial. Saat ini, pembangunan landasan pacu, pemasangan alat navigasi, serta fasilitas pendukung bandar udara sedang dikebut  untuk melayani penerbangan perdana Garuda pada Maret 2016.

Menurut Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, pengoperasian lapangan terbang  Pondok Cabe secara komersial diharapkan dapat menurunkan beban kapasitas di Bandara Soekarno-Hatta, yang memang sudah sangat padat. “Jika sudah dikelola, lapangan terbang tersebut bisa disinggahi oleh berjenis ATR dan bombardier. Nantinya, lapangan terbang ini bisa menjadi bandara untuk penerbangan perintis,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin kemarin (15/2/16).

Garuda berencana  terbang perdana dari Bandara Pondok Cabe melayani  8 destinasi di Jawa bagian tengah, Kalimantan bagian selatan, dan Sumatera bagian selatan, meliputi Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Palembang, Tanjung Karang, Semarang, Ketapang, dan Yogyakarta dengan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 70 orang. Slot maksimal bandara mencapai 30  penerbangan sehari.

“Kami sebagai bagian operator siap. Saya belum meneliti kualifikasi bandara, tapi dipastikan ATR dan bombardier bisa di sana. Dalam waktu dekat ini, Kemehub akan memanggil kami dengan Pertamina,” tuturnya.

Lapangan terbang Pondok Cabe yang berlokasi di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, tersebut saat ini digunakan untuk pesawat latih TNI AU dan merupakan aset milik Pertamina. Menurut dia, karena lapangan terbang ini merupakan aset milik Pertamina, jika nantinya dikelola oleh Angkasa Pura II, akan ada bagi hasil antara kedua perusahaan pelat merah tersebut. Besarannya baru akan dibicarakan setelah ada pembicaraan dengan Kementerian Perhubungan sebagai regulator.

Budi mengungkapkan, Bandar Udara Pondok Cabe sebenarnya punya potensi yang besar untuk menarik minat masyarakat sekitar berpergian dengan menggunakan pesawat. Potensi masyarakat di sekitar lapangan terbang Pondok Cabe sangat besar. Maka, dengan pengoperasian lapangan terbang ini menjadi bandara komersial akan mempermudah masyarakat di sekitar Bintaro dan Pamulang untuk mengakses pesawat.

“Bandara itu untuk orang Bintaro dan Pamulang sudah cukup. Penduduknya mungkin lebih dari satu juta. Jadi, kami tidak usah ngomongin macet dari Jakarta. Maret mungkin bisa beroperasi. Apalagi, sekarang, Pertamina sudah mengoperasikan, jadi tinggal sama-sama Perhubungan Udara meneliti, bagaimana kelengkapannya disiapkan,” kata Budi. [ARS/PUR]