Koran Sulindo – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (PT SIER) membuat nota kesepahaman (MOU) tentang penjaminan bisnis dan general insurance. Kerja sama tersebut meliputi jaminan asuransi umum atas aset yang dimiliki PT SIER, surety bond, kontra bank garansi, customs bond, dan asuransi kredit bank. “Nilai penjaminan yang diberikan kepada Askrindo sebesar Rp 500 Miliar dengan waktu jatuh tempo selama enam bulan,” kata Direktur Operasional Komersil Askrindo, Dwi Agus Sumarsono, dalam keterangannya, Jumat (23/2).

Sebagai pusat berbagai macam industri serta pusat pergudangan, lanjut Dwi Agus, PT SIER memiliki beberapa macam mitra bisnis, antara lain PT Waskita Karya dan PT Dok Perkapalan. “Jadi, apabila PT SIER punya kontrak bisnis dengan mitranya, Askrindo dapat menjamin pemenuhan kontrak kerja dalam bentuk surety bond,” tuturnya. Askrindo juga akan menawarkan produk asuransi umum berupa asuransi kebakaran serta asuransi pergudangan kepada PT SIER dan mitra-mitranya, yang berada dalam kawasan pergudangan tersebut.

Askrindo menargetkan premi untuk suretyship mencapai kurang lebih Rp 600 miliar per tahun. “Dari target tersebut, Askrindo menggali potensi bisnis dengan PT SIER serta mitra-mitranya yang mencapai kurang lebih 50 miliar,” kata Dwi Agus.

Dalam keterangannya, ia juga menginformasikan, Askrindo dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) melakukan penandatanganan kerja sama penjaminan risiko, untuk memperkuat sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di antara kedua perusahaan pelat merah tersebut. Askrindo melakukan penjaminan risiko atas aset yang dimiliki Pelindo III. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Rini Soemarno, yang menekankan agar BUMN melakukan sinergi. Sinergi tersebut perlu dilakukan agar usaha-usaha yang digeluti BUMN tsemakin berkembang dan memberi manfaat lebih besar kepada semua pemangku kepentingannya (stakeholders).

Menurut Dwi Agus, Askrindo melakukan penutupan asuransi aset milik Pelindo III beserta grupnya, antara lain PT Terminal Teluk Lamong, PT Pelindo Service Marine Service, PT Pelindo Husada Citra (PHC), PT Pelindo Energi Logistrik, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, dan PT Berlian Manyar Sejahtera. “Total Aset Pelindo III dan grup yang diasuransikan oleh Askrindo sebesar Rp 12,2 triliun selama periode asuransi setahun ke depan,” ungkapnya.

Beberapa jenis asuransi yang di-cover Askrindo adalah property all risk insurance (PAR), earthquake insurance, movable all risk insurance, contraktor plant machinery insurance, civil engineering, completed risk insurance, dan marine hull insurance. “Ke depan, kami juga akan menawarkan kepada vendor-vendor Pelindo III beserta anak-anak perusahaannya untuk meng-cover pembiayaan penjaminan mereka ataupun untuk meng-cover asuransi aset-asetnya,” ujar Dwi Agus.

Askrindo ke depannya juga akan menutup risiko atas pengembangan aset Pelindo III yang lain, seperti jalan tol serta kapal-kapal yang masuk ke kawasan Pelindo III yang belum di-cover oleh asuransi. Dwi Agus berkeinginan, dengan penandatanganan kerja sama ini diharapkan akan membawa efek positif ke BUMN lain. “Nanti kami akan tawarkan juga ke Pelindo IV, dengan produk-produk yang sudah kami kerjasamakan dengan Pelindo I, II, dan III,” tuturnya.

Seiring dengan itu, guna memudahkan para kliennya serta menuju proses digitalisasi, Askrindo tengah menyiapkan layanan one stop service yang akan melayani beragam bentuk asuransi sejalan dengan target tersebut. “Khusus tahun ini, kami akan fokus untuk layanan one stop service kepada para klien kami. Ini juga merupakan perubahan menuju market leader di tahun 2020,” ujar Dwi Agus. [PUR]