Ilustrasi, US-ASEAN Summit - Flickr
Ilustrasi, US-ASEAN Summit - Flickr

Konferensi Tingkat Tinggi khusus antara negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat (ASEAN-US Special Summit) rencananya akan di gelar di Washington DC, AS pada 12-13 Mei 2022 ini. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa pagi telah bertolak AS untuk mengikuti rangkaian pertemuan itu.

“Adapun rangkaian yang akan saya hadiri, antara lain pertemuan dengan anggota kongres, pertemuan dengan para CEO besar dari Amerika (Serikat), dan juga pertemuan dengan Wapres Harris (Kamala Harris, Red) dan tim perubahan iklim Amerika Serikat,” kata Jokowi sebelum keberangkatan ke Washington, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Para pemimpin ASEAN dan Presiden Joe Biden akan bertemu untuk membahas cara dan sarana untuk mengintensifkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk respons COVID-19 dan keamanan kesehatan global, perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, kerja sama maritim, pengembangan sumber daya manusia, pendidikan, dan hubungan people-to-people, serta konektivitas dan keterlibatan ekonomi.

Selain itu, juga disebutkan bahwa mereka juga akan bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.

Saat ini, kata Presiden, Indonesia menjadi koordinator kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024. Indonesia mengharapkan KTT Khusus ASEAN-AS ini akan menghasilkan kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.

“Dengan ASEAN Outlook On the IndoPacific, ASEAN siap bersinergi dengan seluruh negara mitra ASEAN termasuk AS dalam mengembangkan kerja sama yang konkret, inklusif dan saling menguntungkan. Kita memiliki tanggung jawab menjadikan Indo-Pacific sebagai kawasan yang damai, stabil dan sejahtera,” ujar Jokowi.

Perspektif AS

Amerika Serikat memandang negara-negara ASEAN sebagai mitra strategis dalam isu keamanan dan ekonomi di kawasan Indo Pasifik. Dalam keterangan resmi Kepala Pers Gedung Putih, Jen Psaki, Presiden Biden akan menjadi tuan rumah pertemuan khusus AS-ASEAN di Washington, DC pada 12 dan 13 Mei.

Disebut bahwa AS akan mewujudkan komitmen terhadap ASEAN, mengakui peran sentralnya dalam memberikan solusi berkelanjutan untuk tantangan paling mendesak di kawasan ini, dan memperingati 45 tahun hubungan AS-ASEAN.

Seperti biasa negara adidaya ini menjanjikan sejumlah uang sebagai bagian dalam setiap pertemuan. Kali ini Presiden AS Joe Biden rencananya akan mengumumkan komitmen dana sebesar 102 juta dolar AS dalam inisiatif baru untuk memperluas keterlibatan AS dengan ASEAN.

Dana dari pemerintah AS tersebut akan digunakan dalam berbagai program di antaranya pemulihan COVID-19 dan kesehatan, memerangi krisis iklim, merangsang ekonomi berbasis luas pertumbuhan, mempromosikan kesetaraan gender, serta memperdalam hubungan antar masyarakat.

“Merupakan prioritas utama bagi Administrasi Biden-Harris untuk melayani sebagai mitra yang kuat dan dapat diandalkan di Asia Tenggara. Aspirasi kita bersama untuk kawasan ini akan terus menopang komitmen bersama kita untuk memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, aman, terhubung, dan tangguh,” jelas Sekretaris Pers Gedung Putih tersebut. [DES]