Asean dan UE Berharap Bisa Selesaikan Kesepakatan Perdagangan Bebas

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong hadiri parade militer di Prancis [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Organisasi negara-negara di Asia Tenggara (Asean) sepakat memulai lagi pembahasan pembentukan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Uni Eropa. Sebagai koordinator untuk hubungan Asean dengan Uni Eropa, Singapura berharap kerangka kerja sama FTA itu bisa disepakati.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan, pihaknya akan mengindentifikasi negara-negara yang setuju untuk menyelesaikan kesepakatan yang tertunda. Lee sedang berada di Prancis sebagai tamu kehormatan untuk memeringati parade militer penyerbuan penjara di Bastile yang merupakan pemicu awal Revolusi 1789.

Soal parade militer ini, Prancis selalu mengundang negara yang berbeda setiap tahunnya. Presiden Emmanuel Macron pada tahun lalu, misalnya, mengundang Presiden AS Donald Trump untuk ikut memeringati peristiwa bersejarah itu.

Di samping PM Lee, Prancis juga mengundang PM Jepang Shinzo Abe walau tak dapat hadir karena bencana gempa di negaranya. Sebagai simbol hubungan kedua negara, angkatan udara kedua negara melakukan atraksi terbang bersama. Tentara Singapura dan Jepang juga terlibat dalam pawai bersama lebih dari 4.000 pasukan bersenjata Prancis.

“Kerja sama antara Singapura dan Prancis sangat bagus,” kata Lee seperti dikutip Channel News Asia pada Minggu (15/7).

Dikatakan Lee, untuk menguatkan hubungan kedua negara, maka Prancis-Singapura sepakat membuat peta jalan dalam bidang inovasi digital; tata kelola internet; dan keamanan dunia. Itu lantaran pemilihan presiden Prancis terakhir berhasil diretas oleh hacker yang bertujuan mengganggu proses politik negara itu.

“Kami juga akan mengembangkan keamanan siber kami karena sistem daring yang kami miliki,” kata Lee menambahkan.

Asean dan Uni Eropa, kata Lee, telah sepakat untuk kembali memulai proses pembentukan FTA. Asean dan Uni Eropa sudah pernah memulai pada 2007, tapi 2 tahun kemudian pembahasan dihentikan. Uni Eropa memilih lebih baik membuat perjanjian perdagangan bebas secara bilateral.

Proses pembahasan kesepakatan itu, menurut Lee, mungkin akan memakan waktu dan kemungkinan akan melewati tahun ini. Kepemimpinan populisme yang kini tengah digandrungi ditambah kebijakan AS di bawah Trump tidak jelas, maka Singapura disebut harus bekerja lebih keras lagi untuk meyakinkan setiap negara bahwa kerja sama multilateral itu penting serta membuat kerang kerja yang sesuai aturan internasional.

Salah satu yang diharapkan Lee adalah agar negara-negara Uni Eropa mampu mengelola ketegangan sosial dan politik di tiap-tiap negara mereka. Dengan demikian, tiap-tiap negara itu bisa berperan di tingkat internasional. [KRG]