Koran Sulindo – Posisi Washington terhadap denuklirisasi Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) secara menyeluruh tetap konsisten. Bahkan, Amerika Serikat tidak mau tawar-menawar mengenai sikap tersebut.
Posisi AS itu kembali disampaikan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada hari keduanya di Korea Utara pada Sabtu (7/7). Pompeo memastikan tidak ada sikap AS yang melunak dalam hal denuklirisasi Korea Utara.
Mengutip Reuters, Straits Times menulis, menurut Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert, Pompeo sedang mencari cara untuk mewujudkan denuklirisasi Korea Utara dengan 3 tujuan dasar. Ketiga tujuan itu adalah denuklirisasi secara menyeluruh, memberi jaminan keamanan dan membebaskan semua sisa tahanan perang AS selama Perang Korea 1950 hingga 1953.
Sebelumnya, Nauert menyebutkan, pejabat AS dan Korea Utara telah membentuk kelompok kerja untuk menangani masalah teknis termasuk upaya verifikasi mencapai denuklirisasi. Pembicaraan Pompeo dengan pejabat Korea Utara di samping denuklirisasi juga membicarakan pembebasan sisa tahanan perang pada 1950-an.
Untuk pembicaraan itu, Pompeo lantas meninggalkan lokasi negosiasi mencari tempat yang aman untuk menelepon Presiden Donald Trump. Dalam kunjungan Kim Yong Chol ke AS, utusan Korea Utara ketika bertemu dengan Pompeo mengatakan, AS berkepentingan mengenai denuklirisasi secara menyeluruh terhadap Korea Utara.
Ia akan tetapi tidak mau membahas soal denuklirisasi. Ia merasa ada yang perlu diklarifikasi atas soal itu. Secara administrasi, Trump mengingatkan Korea Utara untuk menghapus program senjata nuklirnya dengan demikian negara tersebut bisa menjadi negara kaya dan sejahtera.
Sejak pertemuan Kim Jong Un dan Presiden Trump di Singapura, Korea Utara belum pernah sekali pun mengadakan uji coba rudal atau nuklir. Akan tetapi, citra satelit menunjukkan adanya peningkatan pembangkit nuklir di Yongbyon. [KRG]