Ilustrasi: Pemudik melintasi Jalur Nagrek, Jawa Barat, pada arus mudik 2017 lalu/ntmcpolri.info

Koran Sulindo – Arus mudik tahun ini dinilai tidak sepadat seperti mudik 2017 lalu.

“Dari H-7 sampai H-3 tidak ada kecelakaan lalu lintas, pemantauan kami hanya penuh dengan bapak, ibu, anak dan kardus indomie seperti biasa yang banyak berangkat setelah magrib,” kata Kepala Pos Keamanan, Ipda Pol Zainal Pulungan Waa, dari Polres Jakarta Timur, di Posko Ketupat Jaya 2018 pertigaan Pangkalan Jati, Selasa (12/6/2018), seperti dikutip antaranews.com.

Kepolisian memperkirakan puncak arus mudik yang melalui Jalan Raya Kalimalang sudah terjadi pada H-4 yaitu pada Senin (11/6/2018) lalu.

“Prediksi kami mulai dari H-3 hari ini jumlah pemudik akan mulai menurun, tidak sampai sepadat tadi malam (Senin malam) yang mencapai sekitar 8.000-an pemudik yang menggunakan sepeda motor,” katanya.

Jalan Raya Kalimalang menjadi penghubung antara Jakarta dengan Bekasi dan selanjutnya masuk ke Karawang menuju jalur Pantura.

Brexit

Sementara itu arus lalu lintas di area sekitar pintu keluar tol Brebes atau Brebes Exit (Brexit) dan sekitarnya terpantau ramai lancar hari ini.

“Kendaraan yang keluar dari Brexit masih di batas wajar, angka kecelakaan sampai saat ini belum ada,” kata Perwira jaga di Pos Kaligangsa Timur perbatasan Kabupaten Brebes dan Kota Tegal Iptu Pranoto di Brebes.

Dari pantauan di lapangan, di dalam kota Brebes juga tak ditemui antrean kendaraan yang mengharuskan petugas melakukan rekayasa lalu lintas. Peningkatan arus di beberapa titik hanya tampak pada kendaraan besar pengangkut barang yang melintas.

Sementara di Simpang Tiga “Brexit” tidak tampak antrean kendaraan, baik yang masuk maupun keluar ruas tol Pantura.

Kendaraan di dalam tol sebagian besar bertahan untuk berada di jalur tol dan tidak keluar melalui jalur Pantura baik lewat Pejagan, Brebes Barat, maupun “Brexit”.

Sedangkan pemudik tujuan Semarang, Solo, dan sejumlah kota lainnya terlihat lebih banyak yang memilih menggunakan Tol Brebes-Semarang yang memang sudah difungsikan.

“Tidak ada simpul kemacetan yang membutuhkan penanganan khusus,” kata Pranoto.

Tol Jakarta-Cikampek-Cipularang

Arus lalu lintas di sepanjang jalan Tol Jakarta-Cikampek wilayah Kabupaten Karawang, Jabar, hingga jalan Tol Cipularang juga ramai lancar.

“Di jalan, arus lalu lintas sangat lancar,” kata Deni, seorang pemudik dari Bekasi yang akan ke Ciamis, saat ditemui di rest area kikometer 72 Tol Cipularang.

Arus lalu lintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek lancar sehingga para pemudik bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi hingga mencapai 60-80 kilometer per jam. Kondisi arus lalu lintas sempat tersendat di setiap titik menjelang rest area karena pengendara mengurangi kecepatan kendaraannya. Tetapi selepas rest area, kondisi arus lalu lintas cukup lancar.

Arus lalu lintas jalan Tol Cipularang, kondisinya lancar.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan menyatakan dalam arus mudik lebaran tahun ini terdapat penurunan jumlah kendaraan roda dua dan kenaikan tajam penggunaan kendaraan roda empat.

“Dari data tiga hari terakhir menunjukkan terjadi penurunan terhadap jumlah kendaraan roda dua sebesar 12 persen dan juga penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas sebesar 30-40 persen. Jadi waktu tempuhnya juga berkurang. Namun juga telah terjadi kenaikan pada jumlah kendaraan roda empat sebesar 40 persen,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat gelaran Mudik Bareng Honda, di Jakarta, Minggu (10/6/2018), seperti dikutip dephub.go.id.

Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, 90 persen jalur mudik nasional di Pulau Jawa, baik jalur Pantura (Pantai Utara), jalur tengah, maupun jalur lintas selatan (Pansela) dalam kondisi mantap dan siap dilintasi pemudik.

“Total semua 3943 km, kondisinya sekarang 90% mantap. Artinya, semua kondisi baik 90%. Jadi ini lebihi baik dari tahun 2017 kemarin,” kata Basuki, usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/5/2018), seperti dikutip setkab.go.id.

Menurut Basuki, jalan nasional di Jawa terdiri atas Pantura sepanjang 1.341 kilometer (km), lintas tengah sepanjang 1.197 km, dan Pansela sepanjang 1.405 km. Namun untuk Pansela ini, baru rampung dari Bayah (Banten) hingga Pacitan, sementara antara Pacitan hingga Banyuwangi baru dikerjakan tahun ini.

Selain jalan nasional, jalan tol Jawa sudah terhubung sepanjang 760 km dari Jakarta ke Surabaya. Namun yang beroperasio penuh baru sepanjang 525 km, sedangkan 235 km sisanya masih fungsional.

Jalan tol sepanjang 225 km itu fungsional karena memang belum ada marka, belum ada pembatas, belum ada kelengkapannya sehingga fungsional. Jalan tol fungsional itu terletak antara Pemalang–Batang 39 km, Batang–Semarang 74 km, Salatiga–Solo 32 km, Sragen–Ngawi 55 km, dan Wilangan–Kertosono. [DAS]