Penjelasan ilmiah berikut mengungkapkan fakta tentang waktu. (Sumber: Pexels)

Waktu adalah perubahan keadaan yang diukur dalam satuan detik, menit, jam, hari, tahun, dan seterusnya. Proses ini bersifat berkesinambungan, terbagi menjadi masa lalu, masa kini, dan masa depan. Manusia menciptakan dan menggunakan jam untuk mengetahui jalannya waktu.

Apa yang Anda alami sekarang disebut sebagai masa kini. Satu detik yang lalu merupakan masa lalu, apa yang telah terjadi merupakan hal pasti. Satu menit yang akan datang adalah masa depan yang misterius, karena apapun dapat terjadi. Struktur ini sudah tertanam dalam pikiran, perilaku, dan bahasa kita.

Akan tetapi dalam sains, konsep waktu ternyata membingungkan. Persamaan fisika tidak memberi tahu kita peristiwa apa yang sedang terjadi saat ini. Para ilmuwan juga tidak dapat mengetahui asal mula waktu. Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan: apakah waktu adalah hal yang nyata atau hanya ilusi?

Perbedaan Teori tentang Waktu dan Realitas

Dalam suratnya kepada keluarga seorang teman, Albert Einstein menulis, “Orang-orang seperti kami yang percaya pada fisika tahu bahwa perbedaan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan hanyalah ilusi yang terus-menerus ada.” Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa waktu adalah ilusi.

Kemudian, Teori Relativitas Umum Einstein menyiratkan bahwa waktu terikat dengan ruang, sehingga dapat melengkung dan melebar pada kecepatan tinggi atau saat ada gravitasi.

Teori ini juga mengatakan bahwa keserempakan bersifat relatif. Dua peristiwa yang terjadi pada saat yang sama jika diamati dari satu kerangka acuan, dapat terjadi pada waktu yang berbeda jika dilihat dari kerangka acuan yang lain. Ini memperkuat pandangan Einstein bahwa waktu adalah ilusi.

Sementara itu, melansir dari Live Science, jurnal Physical Review A yang diterbitkan oleh Alessandro Coppo, Alessandro Cuccoli, dan Paola Verrucchi pada 10 Mei 2024 mengungkapkan bahwa waktu merupakan ilusi yang muncul dari keterikatan kuantum, yaitu hubungan antara dua partikel yang berjauhan.

Dalam mekanika kuantum, waktu adalah fenomena yang tetap, mengalir dari masa lalu ke masa kini tanpa dapat dihindari. Waktu hanya dapat dilihat dengan mengamati perubahan pada entitas luar, seperti jarum jam. Dengan demikian terdapat perbedaan mendasar antara dua teori terbaik tentang realitas.

Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti menggunakan teori yang disebut mekanisme Page dan Wootters (Page and Wootters mechanism), yang pertama kali diusulkan pada tahun 1983. Teori ini menyatakan bahwa waktu muncul untuk satu objek melalui keterikatan kuantumnya dengan objek lain yang bertindak sebagai jam. Di sisi lain, untuk sistem yang tidak terjerat, waktu tidak ada. Sistem tersebut lantas menganggap alam semesta membeku dan tidak berubah.

Para ilmuwan menerapkan mekanisme Page dan Wootters pada dua keadaan kuantum teoritis yang saling terkait tetapi tidak saling berinteraksi. Benda yang dipakai adalah satu osilator harmonik yang bergetar dan sekumpulan magnet kecil yang bertindak sebagai jam.

Hasilnya adalah sistem mereka dapat dijelaskan dengan sempurna oleh persamaan Schrödinger, yang memprediksi perilaku objek kuantum. Namun, alih-alih memakai waktu, versi persamaan ini berjalan sesuai dengan keadaan magnet kecil yang bertindak sebagai jam.

Mereka mengulang perhitungan ini sebanyak dua kali, dengan asumsi bahwa jam magnet dan osilator harmonik adalah objek yang lebih besar (makroskopis). Mereka menyederhanakan persamaan mereka menjadi persamaan fisika klasik, menunjukkan bahwa aliran waktu merupakan hasil dari keterikatan kuantum bahkan untuk objek yang lebih besar.

Akan tetapi, fisikawan lain mengatakan bahwa hasil dari mekanisme Page dan Wootters belum dapat diuji. Mekanisme itu memang secara matematis konsisten untuk menganggap waktu universal sebagai keterikatan antara medan kuantum dan keadaan kuantum ruang 3D. Namun tidak seorang pun tahu apakah gambaran ini akan memunculkan sesuatu yang baru atau bermanfaat, seperti modifikasi pada fisika kuantum dan relativitas umum, dan uji eksperimen yang sesuai. [BP]