Koran Sulindo – Pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut Garuda Indonesia mengalami kebangkrutan dibantah petinging maskapai tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau yang akrab disapa Ari Ashkara menyebut maskapainya tidak bangkrut dan masih tetap beroperasi. Ia jugat tak menampik bahwa BUMN pelat merah itu kini tengah menghadapi tantangan bisnis.
“Garuda Indonesia bangkrut mungkin saya sudah tidak di sini. Kalau dibilang challenging, yes,” kata Ari, Selasa (14/1).
Meski mengakui hingga saat ini masih merugi, kerugian tersebut tak serta merta membuat Garuda Indonesia dinyatakan bangkrut. Ia juga menyebut kinerja keuangan perusahaan juga semakin membaik.
Menurut Ari, masyarakat bisa memantau langsung kondisi keuangan Garuda Indonesia karena sebagai perusahaan yang terdaftar di pasar modal kinerja keuangannya setiap 3 bulan sekali dilaporkan kepada publik.
“Dari 2016 kita rugi Rp 3,6 triliun, per September kemarin rugi sekitar Rp 2 triliunan. Garuda Indonesia terbuka, enggak ada yang ditutup-tutupi. Struktur costnya juga kami sampaikan setiap paparan publik,” kata dia.
Mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada kuartal III-2018 Garuda Indonesia masih mengalami rugi bersih sebesar US$ 110,2 juta. Angka kerugian tersebut turun dibandingkan rugi bersih periode yang sama di 2017 yakni US$ 221,9 juta.
Di sisi lain pada periode yang sama, pendapatan operasi Garuda Indonesia meningkat 3,5 persen dari US$ 3,1 miliar menjadi US$ 3,22 miliar. Di sisi lain, total biaya operasi perusahaan naik 2,2% dari US$ 3,22 miliar menjadi US$ 3,29 miliar.
Sementara itu jika dirinci biaya BBM laporan keuangan itu mencatat penurunan dari US$ 1,09 miliar menjadi US$ 868 miliar, dan biaya rental pesawat turun dari US$ 811 miliar menjadi US$ 799 miliar juga biaya lainnya turun dari posisi US$ 1,55 miliar menjadi US$ 1,46 miliar.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto di acara Konsolidasi Koordinator TPS se-Provinsi DKI Jakarta, di Roemah Djoeang Prabowo-Sandi, Jalan Wijaya I no 81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menyebut soal bangkrutnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Prabowo menuding kebangkrutan itu diakibatkan pemerintah yang salah mengelola negara
Dalam acara tersebut semula Prabowo berbicara apa yang dilakukan rakyat pada 17 April menentukan masa depan bangsa. “Apa yang kita lakukan tanggal 17 April menentukan kita untuk beberapa ratus tahun ke depan saudara-saudara sekalian,” kata Prabowo.
Prabowo lantas mempersoalkan bangkrutnya BUMN-BUMN tersebut dan meminta masyarakat untuk bertanya langsung kepada BUMN seperti Garuda, Pertamina, dan PLN.
“Negara yang membiarkan BUMN kita, Pertamina, Garuda, pembawa bendera Indonesia yang hadir dalam kemerdekaan, sekarang dalam keadaan kalau bisa dibilang ya bangkrut,” kata Prabowo.
“Kita lihat sekarang BUMN-BUMN milik negara, milik rakyat, kebanggaan kita satu-satu hancur, satu-satu bangkrut. Tanya aja Garuda, pilot-pilot, tanya Pertamina, tanya PLN, tanya semua pabrik-pabrik milik negara. Saatnya rakyat merebut kembali kedaulatan negara,” kata dia.
Lebih lanjut Prabowo menjanjikan jika kelak terpilih pada Pilpres 2019 tidak bakalan salah mengelola negara termasuk mengembalikan kedaulatan negara dan menjaga BUMN tetap hidup agar rakyat sejahtera.[TGU]