Sulindomedia – Ibu kota Turki, Ankara, kembali diporak-porandakan bom. Sebuah bom mobil telah meledak di Ankara pada hari Ahad (13/3/2016) pukul 18.40 waktu setempat. Menurut Kantor Gubernur Ankara, sebagaimana diberitakan hurriyetdailynews.com,bom itu menyebabkan 27 orang meninggal dunua dan 75 orang mengalami luka.
Ledakan terjadi di Guvenpark, di distrik Kizilay, yang memang area bisnis yang ramai. Ledakan itu juga menyebabkan beberapa kendaraan terbakar, termasuk satu unit bus. Para korban itu dikabarkan telah dievakuasi.
Belum ada kelompok mana pun yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan dengan bom mobil tersebut.
Dilaporkan, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu akan segera melakukan pertemuan darurat terkait serangan ini. Sementara itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan yang sedang berada di Istanbul telah dilaporkan oleh Menteri Dalam Negeri Efkan Ala lewat telepon. Menurut sumber-sumber kepresidenan, Erdogan diharapkan untuk segera kembali ke Ankara.
Radio dan Televisi Dewan Tertinggi (RTÜK) telah menyatakan larangan penyiaran gambar dari adegan dan korban.
Sebelumnya, 11 Maret lalu, Amerika Serikat telah memperingatkan warganya akan adanya kemungkinan serangan teror potensial di Ankara. “Kedutaan Besar Amerika Serikat menginformasikan kepada warga Amerika Serikat bahwa ada informasi mengenai plot teroris potensial untuk menyerang gedung-gedung pemerintah Turki dan perumahan yang terletak di daerah Bahçelievler dari Ankara. Warga Amerika Serikat harus menghindari daerah ini,” demikian antara lain peringatan dari Keduataan Besar Amerika Serikat untuk Turki.
Ledakan bom mobil ini merupakan ledakan bom besar ketiga yang menyerang ibu kota Turki. Ledakan pertama terjadi pada 10 Oktober 2015 lalu di stasiun kereta api, yang menelan korban 103 orang meninggal dunia.
Ledakan kedua terjadi pada 17 Februari lalu, yang menyerang konvoi militer. Serangan ini membuat 28 orang meninggal dunia dan lusinan orang terluka. [PUR]