Koran Sulindo – Kristiani Herrawati, atau lebih dikenal dengan nama Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital, Singapura, Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu setempat.

“11.50 meninggal dunia. mohon doanya. Kami menunggu informasi dari keluarga SBY,” kata Imelda Sari, Ketua Komunikasi Partai Demokrat.

Imelda menyebut seluruh keluarga mendampingi Ani Yudhoyono.

Kabar tersebut juga dikonfirmasi politikus Demokrat Andi Arief melalui akun twitter resminya.

“Innalillahi wainnailaihi rojiun, Ibu Ani telah meninggal pada 11.50 waktu Singapura,” kata Andi.

Ani Yudhoyono dirawat di National University Hospital, Singapura, sejak Februari 2019 karena sakit kanker darah.

Sejak saat itu, Ani Yudhoyono harus berada di dalam kamar. Namun, pada 16 Mei lalu, Ani disebut bisa menikmati suasana di luar kamar RS.

Ani Yudhoyono kembali masuk ICU karena demam tinggi. Pada Kamis (30/5) malam, Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon mengabarkan demam Ani Yudhoyono sudah turun.

Dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto mengatakan, penyebab meninggalnya istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu disebabkan proses penyakitnya.

“Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri,” kata Terawan sebagaimana seperti dikutip dari wawancara di Kompas TV, Sabtu (1/6).

Menurut Terawan, tim dokter telah berupaya penuh meningkatkan kembali kesehatan Ani namun upaya tersebut gagal.

“Upaya maksimal itu ternyata tidak membawa hasil karena ada kehendak dari Yang Maha Kuasa untuk Ibu Ani sendiri,” kata Terawan.

Saat ini, jenazah Ani masih berada di ruang ICU. Tim dokter masih melakukan pelepasan peralatan medis yang sebelumnya melekat di tubuh almarhumah.

Rencananya, jenazah Ani akan dibawa ke Kedutaan Besar RI untuk Singapura untuk dimandikan sekaligus disalatkan.

Keluarga baru akan membawa jenazah ke Ibu Kota, Minggu (2/6) besok pagi. Diperkirakan , jenazah akan tiba pukul 08.00 WIB di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemudian disemayamkan sementara di rumah duka di Cikeas, Jawa Barat

Sebelumnya, Ani Yudhoyono sempat berbicara tentang penyakit kanker darah yang dideritanya.

Ia mengaku terkejut didiagnosis mengidap kanker darah sangat mengejutkan lantaran tak ada riwayat penyakit serupa dalam keluarganya.

“Menderita sakit, pasti pernah dialami oleh setiap orang, termasuk saya. Wajar saja.. Namun ketika dokter di Singapura menyatakan saya terkena Blood Cancer, rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget, tak menyangka sama sekali. Rasanya tak ada riwayat dalam keluarga yang pernah terkena penyakit itu,” tulis Ani dalam keterangan foto yang diunggahnya di instragram, Minggu 17 Februari 2019.

Melalui melalui pergolakan batin, Ani Yudhoyono mengaku mulai bisa meresapi dan menerima kondisi tersebut. Ani menyadari dirinya tengah dipilih oleh Yang Maha Kuasa untuk diuji.

“Setelah hati saya, Bapak, dan keluarga bisa mulai meresapi dan menerimanya, sadarlah saya bahwa Allah Yang Maha Kuasa akan menguji siapa saja hamba-Nya yang dikehendaki. Kali ini saya yang dipilih. Alhamdulillah, baik dokter Singapura maupun Indonesia, berusaha memberikan yang terbaik untuk saya,” tulis Ani.[TGU]