Anggota DPR Ini Beri Bantuan dan Kunjungi Pelaku UMKM di Pacitan, Jatim

Produk UMKM Indonesia/trubus.id

Koran Sulindo – Anggota DPR dari Partai Demokrat Sartono Hutomo mengunjungi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Selain ingin mengetahui dampak Covid-19 terhadap pelaku UMKM, Sartono juga membagikan bantuan berupa sembako dan sarana prasarana tempat ibadah.

Sartono pun menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan pelaku UMKM di Pacitan. Dari mereka Sartono mengetahui karena Covid-19 ini pendapatan pelaku UMKM menurun karena permintaan terhadap produk mereka pun turun.

“Hampir semuanya mengeluhkan pesanan yang menurun, serta bantuan permodalan guna terus bertahan usahanya di masa yang sulit ini tidak ada,” kata Sartono dalam keterangan resminya, Kamis (17/9).

Adik sepupu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan, para pengrajin atau penggerak UKM dan UMKM ini berharap ada bantuan pemerintah agar usaha mereka terus berjalan. “Usaha mereka masih sebatas rumah ke rumah, tapi harapan besar mereka adalah bantuan dari Pemerintah agar usaha mereka terus dikembangkan,” katanya.

Seperti diketahui sektor UMKM merupakan salah satu yang terdampak wabah Covid-19. Sektor UMKM menjadi penting lantaran berkontribusi sebesar 60% dari total PDB dan menyerap sekitar 96% dari total 133 juta angkatan kerja serta berkontribusi 14% dari total ekspor.

Agar UMKM bertahan di masa Covid-19 ini, pemerintah memberikan bantuan mulai dari restrukturisasi kredit, subsidi bunga, hingga pinjaman modal kerja baru dengan suku bunga lebih murah. Khusus bagi sektor mikro yang akan mendapat fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) super-mikro dengan bunga 0% untuk plafon pinjaman di bawah Rp 10 juta.

Pemerintah, juga telah mengeluarkan Banpres Produktif bagi usaha ultra mikro yang bersifat unbankable atau belum pernah menerima akses kredit dari lembaga keuangan formal. Banpres Produktif yang telah disalurkan saat ini mencapai Rp 13,4 triliun kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro. Jumlah tersebut merupakan 61% dari pagu anggaran Rp 22 triliun. [KRG]