Koran Sulindo – Menteri Sosial, Juliari P Batubara mengatakan anggaran Kementerian Sosial naik menjadi dua kali lipat karena mendapatkan tugas khusus dalam penanganan masa pandemi COVID-19.
“Di awal tahun masih 62,8 triliun sementara hari ini sudah naik 2 kali lipat menjadi 124 triliun, karena memang diberikan tugas tambahan antara lain program bantuan sosial khusus untuk COVID-19. Maka diperlukan kecepatan bekerja dan kehati-hatian dalam bekerja,” kata Mensos Juliari, di Jakarta Selatan, Selasa (21/7/2020), seperti dikutip kemsos.go.id.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Hartono Laras mengatakan pagu awal tahun Kementerian Sosial sebesar 62,8 triliun, lalu berkurang menjadi 60 triliun karena pemangkasan 2,1 triliun karena penghematan. Pemangkasan itu berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
Tapi belakangan anggaran Kemensos ditambah lagi menjadi Rp124 triliun.
Kepala Biro Keuangan, Mira Riyati Kurniasih, mengatakan alokasi Anggaran Kemensos kini menjadi 5 besar dari 87 Kementerian.
Instrumen Penggerak Perekonomian
Sebelumnya, Mensos Juliari mengatakan bantuan sosial (Bansos)efektif menggerakkan perekonomian.
“Khususnya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Karena kan pandemi ini membuat para pekerja informal kehilangan mata pencaharian, seperti pekerja sektor otomotif ini,” kata Juliari, pada 12 Juli 2020, seperti dikutip kemsos.go.id.
Bansos dimaksudkan untuk menekan pengeluaran dan memenuhi kehidupan sehari-hari masyarakat terdampak pandemi. Namun, dalam skala yang lebih luas, bansos juga dimaksudkan untuk menggerakkan perekonomian.
“Bansos sembako pengadaan barangnya dari sektor usaha kecil, sehingga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat kelas bawah. Sementara bansos tunai dananya langsung diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan langsung dibelanjakan di warung terdekat. Ini memberikan efek langsung terhadap perputaran ekonomi,” katanya.
Langkah akselerasi ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar K/L mempercepat realisasi anggaran.
“Kami melakukan percepatan untuk semua jenis belanja, baik untuk bansos, modal, barang, belanja pegawai, dan sebagainya. Percepatan tersebut telah menggerakkan perekonomian masyarakat sesuai dengan arahan dari Presiden,” kata Mensos. [RED]