AMBON, Koran Sulindo – 6 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2019, The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menetapkan kota Ambon, Maluku, sebagai Kota Kreatif kategori musik. Dengan penetapan itu, Ambon bersanding bersama 65 Kota Musik Dunia lainnya dan bergabung dalam Jaringan Organisasi Kota Kreatif dunia yang beranggotakan 246 kota.
Untuk lebih mengokohkan diri sebagai Kota Musik Dunia, Ambon kini bersiap menggelar Amboina International Music Festival (AIMF) 2025 yang akan berlangsung pada 30–31 Oktober 2025 mendatang.
Festival ini dijadwalkan akan diikuti oleh sejumlah musisi dan penyanyi, baik musisi lokal maupun musisi manca negara.
Kesuksesan Amboina International Music Festival (AIMF) 2024 meninggalkan jejak manis dalam perjalanan Ambon sebagai Kota Musik Dunia.
Pencapaian spektakuler berupa partisipasi lebih dari 37 musisi internasional dari Korea Selatan, Thailand, Malaysia, hingga Belanda, menjadi penanda bahwa Ambon semakin diakui sebagai simpul penting dalam jejaring musik global.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Ambon, Christian Tukloy, keberhasilan tahun lalu bukan hanya soal jumlah artis dan ragam penampilan, tetapi juga tentang terbentuknya jembatan diplomasi budaya.
“Forum ASEAN Music Cities yang digelar di sela festival telah menjadi ruang strategis untuk bertukar ide, kebijakan, dan praktik baik antar kota kreatif. Itu mengukuhkan AIMF sebagai festival yang memiliki dimensi lebih luas dari sekadar pertunjukan musik,” ujarnya di Ambon, Kamis, 2 Oktober 2025.
Menyambut AIMF 2025 yang akan berlangsung pada 30–31 Oktober, Ambon akan menghadirkan musisi dari Ipoh (Malaysia), Suphanburi (Thailand), Belanda, dan Korea Selatan.
Agenda penting lain adalah Asia’s Music Cities Forum, yang mengundang para focal points dan praktisi musik se-Asia untuk memperkuat jejaring kolaborasi lintas negara.
“Kami percaya AIMF dapat menjadi laboratorium kreatif yang menginspirasi banyak pihak. Dari Ambon, kita ingin menyebarkan semangat kolaborasi yang melintasi batas negara,” jelas Tukloy.
Forum ini diharapkan tidak hanya menambah reputasi internasional, tetapi juga memberikan dorongan signifikan pada pariwisata dan ekonomi lokal. Ribuan pengunjung yang datang ke Ambon akan memberi manfaat langsung pada sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga produk kreatif masyarakat.
“Ambon ingin menjadi simpul jejaring musik dunia, tempat ide-ide baru lahir dan bertemu,” tambah Tukloy. [WIEN]




