Koran Sulindo – Alexander Graham Bell, salah satu penemu terpenting dalam sejarah komunikasi, lahir pada 3 Maret 1847 di Edinburgh, Skotlandia. Bell berasal dari keluarga yang memiliki minat besar terhadap ilmu bicara dan elokusi.
Ayah dan kakeknya adalah ahli dalam bidang ini, dan pada usia 16 tahun, Bell mulai meneliti mekanisme bicara. Penelitian ini kelak menjadi landasan penting dalam kariernya.
Pada tahun 1870, Bell dan keluarganya beremigrasi ke Kanada, dan setahun kemudian, Bell pindah ke Amerika Serikat untuk memulai karier sebagai pengajar. Di sana, ia mempelopori sistem “visible speech”, yang dikembangkan oleh ayahnya.
Sistem ini digunakan untuk mengajar anak-anak tuna rungu-bisu agar dapat berkomunikasi lebih baik. Pada tahun 1872, Bell mendirikan sebuah sekolah di Boston untuk melatih para guru yang mengajar anak-anak dengan gangguan pendengaran.
Sekolah ini kemudian menjadi bagian dari Universitas Boston, di mana Bell diangkat sebagai profesor fisiologi vokal pada tahun 1873. Pada tahun 1882, Bell resmi menjadi warga negara Amerika Serikat.
Penemuan Telepon
Ketertarikan Bell terhadap transmisi suara telah muncul sejak lama, dan pada tahun 1875, ia berhasil menemukan penerima sederhana yang mampu mengubah arus listrik menjadi suara.
Pada saat yang sama, beberapa peneliti lain, termasuk Antonio Meucci, seorang Italia-Amerika, juga bekerja pada gagasan serupa. Namun, pada tanggal 7 Maret 1876, Bell berhasil memperoleh hak paten untuk penemuan telepon, yang menandai dimulainya era baru komunikasi.
Telepon mulai berkembang pesat, dan hanya dalam setahun, jaringan telepon pertama dibangun di Connecticut. Pada tahun 1877, Bell mendirikan “Bell Telephone Company”, di mana ia memiliki sepertiga saham, yang dengan cepat membuatnya menjadi orang kaya.
Kontribusi Lain dan Penghargaan
Dilansir dari laman resmi bbc.co.uk, Pada tahun 1880, Bell menerima Penghargaan Volta dari pemerintah Prancis atas penemuannya. Dengan uang dari penghargaan tersebut, ia mendirikan Laboratorium Volta di Washington.
Di sana ia melanjutkan berbagai eksperimen di bidang komunikasi, penelitian medis, serta teknik pengajaran bagi anak-anak tuna rungu. Salah satu kolaborator terkenalnya adalah Helen Keller, seorang aktivis tuna rungu dan buta yang mendapatkan pendidikan berkat metode yang dikembangkan Bell.
Selain penemuan telepon, Bell juga melakukan penelitian di bidang penerbangan. Pada tahun 1885, ia membeli tanah di Nova Scotia dan mendirikan rumah musim panas di sana, tempat ia melanjutkan eksperimen penerbangan.
Peran dalam National Geographic Society
Pada tahun 1888, Bell menjadi salah satu anggota pendiri National Geographic Society, sebuah organisasi yang hingga kini berperan penting dalam menyebarluaskan pengetahuan geografi dan ilmu alam.
Ia menjabat sebagai presiden organisasi ini dari tahun 1896 hingga 1904, serta membantu mendirikan jurnal ilmiah National Geographic yang sangat berpengaruh. Alexander Graham Bell meninggal pada 2 Agustus 1922 di rumahnya di Nova Scotia, Kanada.
Hingga akhir hayatnya, ia terus berkontribusi dalam berbagai bidang ilmu, terutama dalam pengembangan teknologi komunikasi dan pendidikan bagi penyandang disabilitas pendengaran. Warisannya tetap hidup melalui telepon, National Geographic, serta dedikasinya dalam memajukan ilmu pengetahuan dan komunikasi. [UN]