Koran Sulindo – Aksi brutal yang diduga dilakukan polisi koboi di Cengkareng, Jakarta Barat, menunjukkan Jakarta semakin tidak aman. Dalam aksi brutal itu tiga orang tewas ditembak termasuk satu anggota TNI dan satu luka.
Hal tersebut disampaikan Neta S Pane selaku Ketua Presidium Indonesian Police Watch dalam keterangannya, Sabtu (27/2). Untuk itu, IPW mendesak, oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan dijatuhi hukuman mati dan Kapolres Jakarta Barat harus segera dicopot dari jabatannya.
“Ada dua alasan kenapa Kapolres Jakarta Barat harus dicopot. Pertama, sebagai penanggungjawab keamanan wilayah dia membiarkan ada kafe yang buka hingga pukul 04.00, padahal saat ini tengah pandemi Covid 19,” kata Neta.
Kedua, lanjut Neta, Kapolres kurangan memperhatikan prilaku anak buahnya hingga terjadi peristiwa brutal yang diduga dilakukan anak buahnya di wilayah hukumnya.
Aksi penembakan yg diduga dilakukan anggota polisi yang mengakibatkan 3 orang tewas dan 1 luka itu terjadi Kamis, 25 Februari 2021, sekira pukul 04.30 WIB. TKP nya di RM Kafe RT12/04 Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Pelaku diduga berinisial CS anggota Polsek Kalideres Jakarta Barat. Sedangkan ketiga korban tewas adalah, Sinurat, yang merupakan Anggota TNI AD atau pihak keamanan RM kafe. Kemudian Feri Simanjuntak yang merupakan pegawai kafe, dan Manik dan manager kafe atas nama Hutapea.
Dalam peristiwa penembakan itu ada tiga saksi yakni Rustam Effendi selaku batender RM kafe, Samsul Bahri pihak keamanan RM kafe dan Yakub Malik.
Berdasarkan kronologi versi IPW, aksi brutal ini berawal, ketika pelaku datang sekira pukul 02.00 WIB bersama temannya yang bernama Pegu dan langsung memesan minuman.
Karena kafe hendak tutup dan pelanggan lain sudah membubarkan diri lalu pelaku ditagih bill pembayaran minuman sebesar Rp.3.335.000. Namun korban tidak mau membayar.
Selanjutnya korban Sinurat selaku keamanan menegur pelaku dan terjadi cekcok mulut. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan ditembakkan kepada ketiga korban secara bergantian.
Kemudian pelaku keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan di jemput temannya dengan menggunakan mobil. Namun saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Kalideres Jakarta Barat.
“Aksi brutal polisi koboi ini sangat memprihatinkan. Sebab kasus tembak mati enam laskar FPI di Km 50 tol Cikampek saja belum beres, kini Polda Metro Jaya masih harus menghadapi kasus tembak mati tiga orang di Cengkareng,” jelas Neta.
Parahnya lagi, kata Neta, korban yang ditembak oknum polisi itu adalah anggota TNI. Untuk itu Polda Metro Jaya perlu bertindak cepat dan segera copot Kapolres Jakarta Barat yang bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. [WIS]