Air Terjun Madakaripura, Keindahan Bercampur Mitos

Air terjun madakaripura/IG @airterjunmadakaripura

Salah satu lokasi wisata di Jawa Timur yang terkenal karena keindahannya adalah Air Terjun Madikaripura yang terletak di Kabupaten Probolinggo. Banyak masyarakat datang berkunjung untuk menyaksikan dan mengagumi keindahan air terjun ini.

Hal menarik dari Air Terjun Madakaripura adalah ketinggian tebingnya yang mencapai 200 meter. Dengan tinggi menjulang Madakaripura dianggap sebagai air terjun tertinggi di Pulau Jawa dan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia. Selain itu pemandangan asri dengan pepohonan rindang menambah keindahan dan daya tarik bagi para wisatawan.

Di balik keindahannya, terdapat pula sejumlah misteri serta mitos yang beredar di masyarakat mengenai air terjun ini. Konon, Air Terjun Madikapura merupakan tempat Gajah Mada bersemadi. Dirinya bahkan diketahui berhasil mendapatkan sejumlah ilmu baru dari hasil semadinya itu.

Menurut keterangan juru kunci Air Terjun Madakaripura, Suhardi, Gajah Mada berhasil menguasai ilmu Saipi Angin dan Aji Mundri kala bersemadi di tempat ini.

“Saipi Angin itu dimiliki oleh Gajah Mada untuk bertapa. Makanya dia bisa bertapa di bawah (di balik air terjun) atau di bagian atas yang ada ceruknya. Tidak menentu, tergantung suasana hatinya. Dia mau di bawah ya di bawah, mau di atas ya dia mampu. Karena menggunakan ilmu Saipi Angin itu,” ujar Suhardi.

Air Terjun Madakaripura, konon tempat bertapa Gadjah Mada. [kemenparekraf]
“Sementara Aji Mundri itu ilmu menghilang. Makanya, terkadang Gajah Mada itu gak kelihatan. Ya karena ilmu Aji Mundri itu, bisa mendatangkan kabut tebal sehingga orang lain tidak bisa melihat. Biasanya dia (Gajah Mada) juga menggunakan ilmu tersebut untuk bertapa agar lebih tenang dan tidak terganggu,” tambah Suhardi.

Mitos ini dikaitkan juga dengan nama Madakaripura yang konon diambil dari tiga kata yang saling berhubungan. Kata Mada pada nama air terjun ini merupakan penggalan dari Gadjah Mada, sedang kata Kari yang berarti peninggalan, dan Pura bermakna sembahyang atau semadi.

Berdasarkan cerita tersebut, masyarakat setempat percaya bahwa Air Terjun Madakaripura adalah air terjun abadi. Pasalnya, selama ini Air Terjun Madakaripura tidak pernah mengalami kekeringan. Dipercaya juga bahwa air terjun ini menjadi tempat bertapa Patih Gadjah Mada untuk terakhir kalinya, sebelum moksa.

Air terjun ini juga memiliki keunikan karena air tidak hanya mengalir dari tengah air terjun saja, namun juga melalui celah tebing yang menyempit. Hal ini membuat air menetes dari segala arah membuat area sekitar air terjun tampak air hujan saat gerimis.

Menurut situs web Kemenparekraf, untuk menuju lokasi Air Terjun Madakaripura, dapat menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Dari Kota Probolinggo, bisa berkendara ke arah Dusun Branggah, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang. Lokasi ini berjarak kurang lebih 37 km dari pusat Kota Probolinggo. [PTM]