Koran Sulindo – Hujan deras mengiringi keberangkatan pasangan calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat ke Komisi Pemilihan Umum DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Ahok dan Djarot memakai baju kotak-kotak, mirip pasangan Joko Widodo-Ahok pada Pilkada 2012 lalu.
Sebelumnya, pasangan itu mampir ke kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, dan langsung melakukan rapat koordinasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hak Prerogatif
Sebelum berangkat ke KPU, Megawati mengatakan alasan PDIP memilih Ahok dan Djarot untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Megawati mengaku menggunakan hak prerogatifnya. Keputusan diambil dalam rapat tertutup bersama elite partai banteng moncong putih, Selasa (20/9) sore di rumahnya Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta.
“Saya yakin, maka saya putuskan tadi malam untuk meredakan suasana. Saya bikin rapat, dan saya gunakan hak prerogatif saya,” kata Megawati, dalam konferensi pers jelang ke kantor KPUD, Rabu (21/9).
Megawati mengatakan instruksinya disampaikan pada jajaran legislatif di DPR dan MPR, serta jajaran yang ada di eksekutif.
Menurut Mega, pasangan petahana tersebut mencerminkan pemimpin yang dikasihi rakyat, memiliki rasa kebangsaan, dan perjuangan ideologinya adalah Pancasila. Mega menyebut memilih duet Ahok-Djarot dengan mengesampingkan masalah latar belakang suku, ras, agama dan golongan.
“Kami ingin mencari pemimpin daerah tanpa menimbulkan SARA. Kita ini negara dengan kemajemukan yang luar biasa,” kata Mega.
Usai konferensi pers, Mega mengantar duet pasangan Ahok-Djarot ke KPUD DKI Jakarta. Mega berada satu mobil dengan Ahok, sementara Djarot di mobil lain di belakang.
Setibanya di KPU, Megawati bersama Ahok dan Djarot ke lantai dua untuk mendaftarkan diri. Saat berita ini diturunkan proses tersebut sudah selesai. Ahok dan Djarot resmi menjadi Cagub dan Cawagub dalam Pilkada DKI Februari 2017 nanti. [CHA/DAS]