Koran Sulindo – Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Festival Bahari 2019 pada Agustus nanti. Perhelatan yang diadakan di Pulau Tidung dan Pulau Pramuka ini menghadirkan rangkaian perlombaan diantaranya lomba foto underwater (bawah laut), lomba foto budaya pesisir, lomba perahu hias, dan lomba renang. Selain itu ada juga lomba bersih pantai dan bina cinta laut.
“Ada banyak spot foto menarik di bawah laut, dan para wisatawan harus menyelam untuk melihatnya. Diharapkan kunjungan wisatawan lebih banyak yang datang dengan adanyanya Festival Bahari,” kata Kepala Bidang Kelautan KPPP, Sri Wahyuni Sensusiwati, di Jakarta, Rabu (24/4/2019), dalam acara temu diskusi pengelolaan wilayah pesisir, soft lauching Festival Bahari 2019 dan Cagar Budaya Pasar Ikan.
Festival Bahari dijadwalkan diikuti sekitar 500 orang peserta dan diharapkan bisa menambah kunjungan wisatawan saat acara digelar.
Pemerintah menetapkan Pulau Seribu menjadi fokus utama memperkenalkan wisata bahari untuk dipromosikan sebagai destinasi ‘10 Bali Baru’.
Menurut Yuni, dalam festival juga diadakan renang yang ditargetkan diikuti 50 orang, para peserta nantinya akan berenang di bawah Jembatan Cinta di Pulau Tidung sejauh 750 meter bolak-balik sehingga totalnya 1,5 kilometer. Sebelum berenang, para peserta akan lari dulu dari ujung Pulau Tidung.
“Untuk sekarang ini konsepnya masih lomba lari dan renang. Ke depannya kami ingin seperti triathlon yang digabung dengan balap sepeda,” kata Yuni.
Sementara itu, kegiatan Bina Cinta Laut diadakan dengan target adalah para pelajar. Bentuk kegiatannya antara lain transplantasi karang dan penanaman mangrove. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan sebagai sosialisasi agar masyarakat tidak membuang sampah di laut lagi.
Potensial
Sementara itu Wakil Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Junaedi, mengatakan Pulau Seribu sangat potensial.
“Wisata bahari Pulau Seribu sangat berpotensi dipromosikan. Bahkan tempat tinggal masyarakat juga disewakan, mereka tidur di dermaga atau di masjid. Tiga hari lalu long weekend sebanyak 14.000 kunjungan yang datang ke Kepulauan Seribu,” kata Junaedi, dalam acara sama.
Sementara itu Ketua Umum Jakarta Tourism Forum (JTF), Salman Diandra Anwar, optimistis pada potensi dan peluang pariwisata Kepulauan Seribu dan Wilayah Pesisir Jakarta.
“Ada banyak potensi dan peluang wisata di sini seperti ancol, cagar budaya pasar ikan, museum bahari, kota tua, kuliner,” kata Salman.
JTF adalah lembaga swasta yang berkomitmen memajukan industri pariwisata di Jakarta.
Menurut Salman, destinasi yang bisa dikunjungi di Pulau Seribu antara lain Pulau Onrust, tempat galangan kapal VOC Belanda terbaik di Asia Tenggara. Tidak jauh dari Pulau Onrust terdapat Pulau Bidadari di mana terdapat Benteng Marttelo yang instagramble.
“Biasanya pada hari Sabtu dan Minggu sekitar 2.000 hingga 3.000 orang berkunjung ke Pulau Seribu hanya untuk sekadar “foto Selfie”,” katanya.
Selain itu masih ada Pulau Macan, tempat favorit wisatawan asal Eropa.
Kawasan Pulau Seribu memiliki ratusan buah pulau, namun hanya 11 pulau yang berpenduduk.
“Pariwisata berbasis masyarakat sangat diperlukan bisa menjadi nilai lebih, kehidupan nelayan misalnya, wisatawan, bisa merasakan kehidupan orang yang ada di Pulau. Sehingga ada pengalaman berharga yang didapat oleh wisatawan,” kata Salman.
Selain mencanangkan kesiapan penyelenggaraan Festival Bahari, DKPKP DKI Jakarta juga meresmikan soft launching bekas tempat pelelangan ikan di Pasar Ikan Penjaringan, Jakarta Utara yang kini menjadi galeri. Tempat ini digagas bisa menjadi venue baru untuk acara-acara kesenian dan kebudayaan, selain Kota Tua Jakarta. [Didit Sidarta]