Helikopter TNI AD (ilustrasi)

CALON PANGLIMA TNI Jenderal Agus Subiyanto mengemukakan konsep pendekatan soft dalam menangani konflik Papua. Hal itu terkait rencana pemaparan strategi penanganan konflik di Papua dalam fit and proper test di komisi I DPR pekan medatang.

“Akan saya sampaikan, karena Papua sudah 62 tahun kan kita belum selesai-selesai berarti harus ada konsep operasi yang out of the box. Cuma lebih mengedepankan soft” kata Agus di Jakarta, Rabu (8/11).

Adapun alasan Agus karena setiap daerah memiliki kearifan lokal sendiri dan adat istiadat yang harus dimengerti. Selain itu karena rakyat Papua terdiri dari beberapa suku yang berbeda kebiasaannya.

Meski mengaku akan mengedepankan soft approach, namun Agus menekankan bahwa hard approach juga tetap akan dilakukan secara bersamaan.

“Papua itu sebenarnya secara individu baik orangnya, secara individu kalau kita baik,” kata Agus.

Dalam fit and proper test di DPR nanti calon panglima TNI ini juga akan memaparkan visi misinya jika menjabat sebagai Panglima TNI, terutama mengenai tugas dan fungsi pokok TNI.

“Tentunya untuk kebaikan TNI, bagaimana TNI di dalam, bagaimana tugas TNI dengan mengaplikasikan kepada masyarakat, yang jelas lingkupnya untuk NKRI, sesuai tugas pokok kita, TNI,” ujar Agus.

 

Sementara itu, Komisi I DPR telah menjadwalkan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap Agus selaku calon Panglima TNI pada awal pekan depan.

“Bamus minggu ini. Jadi kalau enggak hari ini besok atau lusa, pokoknya minggu ini. Awal pekan depan kita langsung fit and proper,” Kata Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, Selasa (7/11).

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto menjadi panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang telah menjabat sejak Desember 2022.

Pengajuan ini berkisar satu minggu setelah Jenderal Agus Subiyanto dilantik sebagai KSAD. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Agus Subiyanto pernah menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta pada tahun 2009-2011, bersamaan dengan Jokowi menjadi Walikota Solo. [DES]