Koran Sulindo – DPP PDI Perjuangan menetapkan Adi Wijaya sebagai Ketua DPD PDIP DKI Jakarta definitif.Bendahara DPD PDIP DKI ini menggantikan Boy Bernadi Sadikin yang mengundurkan diri sejak Maret lalu. Penetapan itu dilakukan pada saat rapat DPP PDIP, Minggu (28/8).
“Kemarin DPD diundang rapat internal ke DPP. Dalam rapat itu disampaikan SK berkaitan dengan penetapan Ketua DPD Definitif,”kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono.
Maret lalu Boy Sadikin mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP DKI Jakarta. Kemudian DPP menugaskan Bambang Dwi Hartono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) DPD PDIP DKI Jakarta. Mantan Wali Kota Surabaya yang kini Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan itu menjabat Plt Ketua sejak 18 Maret 2016.
“Supaya Pak Bambang fokus pada pilkada serentak di seluruh Indonesia, maka untuk DKI Jakarta ditetapkanlah ketua DPD secara definitif,” kata Gembong.
Sedangkan Adi Wijaya alias Aming juga fokus menyiapkan strategi pemenangan pemilu di DKI Jakarta.
Pada masa Boy Sadikin, PDI Perjuangan DKI memenangkan Pilgub 2012, Pemilu Legislatif 2014 dan Pilpres 2014.
Sementara itu Bambang tidak mau memberi tahu alasan penggantiannya dari jabatan pelaksana tugas Ketua DPD PDIP DKI Jakarta.
Ia juga tak mau menjawab ketika ditanya pencopotannya karena sikapnya yang menolak PDIP mengusung Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon Gubernur DKI Jakarta (Ahok). Bambang bahkan ikut mendeklarasikan Koalisi Kekeluargaan bersama enam ketua DPD DKI partai lain dengan tujuan menggalang kekuatan melawan Ahok di Pilkada DKI 2017.
Kemana arah dukungan sesuai dengan petunjuk dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Aku ikut saja dan laksanakan perintah,” kata Bambang.
Loyalis Mega
Bambang adalah kader loyal Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Loyalitas Bambang teruji sejak zaman PDI Promeg sebelum runtuhnya kekuasaan Soeharto.
“Jadi dia pasti loyal ke Bu Mega,” kata Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan, Achmad Basarah, Selasa (30/8).
Penolakan Bambang DH terhadap Ahok dinilainya bukan bentuk pembangkangan terhadap Megawati. Hal ini dilakukan karena faktor kekecewaan kalangan kader dan pengurus partai di DKI Jakarta yangs sudah menggumpal sebagai reaksi terhadap sikap Ahok yang sudah berkali-kali melecehkan eksistensi PDI Perjuangan.
Sikap Bambang dinilai Basarah hanyalah sebagai artikulator keresahan pengurus dan kader partai di DKI Jakarta yang dia pimpin.
“Di samping itu, jabatan Ketua Plt DKI yang diembannya sudah lebih dari tiga bulan, sementara menurut ketentuan partai, jabatan Ketua Plt tidak boleh lebih dari tiga bulan,” kata Basarah. [DAS]