Ada Lagi Kecelakaan Kapal, Akankah Menteri Budi Karya Mundur?

Kondisi KM Lestari Maju, Selasa (3/7). Foto: Sutopo Purwo Nugroho

Koran Sulindo – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menginformasikan, KM Lestari Maju mengalami kecelakaan di laut dan hampir tenggelam pada Selasa (3/7), pukul 14.30. Informasi tersebut disampaikan lewat akun Twitter resminya sekitar pukul 14.35, lengkap dengan beberapa fotonya.

Kondisi penumpang KM Lestari Maju, Selasa (3/7). Foto: Sutopo Purwo Nugroho

“KM Lestari Maju alami kecelakaan laut hampir tenggelam di Perairan Selayar Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulsel pada 3/7/2018, 14.30 WITA. Kapal membawa penumpang dan kendaraan,” demikian Sutopo menginformasikan.

Diduga, lanjutnya, terjadi kebocoran lambung kiri kapal. “Evakuasi dipimpin Basarnas dibantu BPBD dan aparat lain.”

Kapal itu mengalami kecelakaan saat berlayar dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar. Sampai berita ini ditulis belum diketahui apakah ada korban dalam peristiwa nahas ini. Juga belum diketahui jumlah penumpangnya dan jumlah kendaraan yang diangkut kapal itu.

Sebelumnya, pada 29 Juni 2018 lalu, kecelakaan kapal cepat terjadi di Sungai Nyamuk, Sebatik. Tercatat 6 orang wafat dan 2 orang masih dinyatakan hilang. Kapal motor cepat ini mengangkut belasan warga negara Indonesia dan bertabrakan dengan kapal motor dari arah Filipina.

Kecelakaan kapal juga terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara, pada 18 Juni 2018. Kapalnya adalah KM Sinar Bangun yang mengangkut rartusan penumpang. Korban meninggal hampir 200 orang dan sampai sekarang masih banyak korban yang belum ditemukan, sementara pemerintah sudah menginstruksikan penghentian pencarian korban.

Selang empat hari kemudian, 22 Juni 2018, di Danau Toba terjadi lagi kecelakaan kapal, KM Ramos Risma Marisi. Kapal ini baru mengantarkan penumpang dari Pulau Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara ke pelabuhan di kawasan Nainggolan. Satu orang hilang dan belum ditemukan sampai sekarang akibat kecelakaan ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyalahkan petugas Dinas Perhubungan di pelabuhan Danau Toba, yang ia nilai tidak menjalankan tugas dengan baik sehingga kecelakaan kapal masih terjadi. Padahal, katanya, pihaknya sudah mengeluarkan larangan berlayar sementara bagi kapal di perairan Danau Toba setelah tenggelamnya KM Sinar Bangun.

“Kami sudah menyampaikan larangan pada Dishub provinsi dan kabupaten. Saya sangat menyayangkan petugas yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga kapal tetap berjalan,” tutur Budi saat konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, 23 Juni 2018.

Dengan adanya kecelakaan kapal lagi di Sulawesi Selatan, akankah Menteri Budi kembali akan menyalahkan pihak laini? Atau ia malah akan mundur sebagai Menteri Perhubungan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral? [PUR]