Koran Sulindo – Sebanyak 10 orang tewas dan sekitar 20 orang luka-luka ketika dua buah bom meledak di stasiun kereta api bawah tanah Sennaya Ploshchad di St. Petersburg, Rusia, Senin (3/4) waktu setempat. Polisi menduga serangan teroris.
Ledakan terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mengunjungi kota itu.
Media massa Rusia menyatakan polisi sedang mencari pria yang tertangkap di kamera pengawas. Sebuah foto kabur dari CCTV itu dipublikasikan Fontanka, media setempat, memperlihatkan pria setengah baya berjenggot dan mengenakan topi hitam.
Kantor berita Interfax menyatakan sumber yang tak mau disebut namanya mengatakan bom itu disimpan di kopor dan diletakkan di gerbong kereta.
Komite Anti-Teroris Nasional Rusia mengatakan sebuah bom lagi ditemukan di sebuah stasiun lain, tersembunyi di bawah alat pemadam api, namun bisa dijinakkan.
Komite Investigasi, lembaga negara yang berurusan dengan tindak kriminal terus bekerja.
Rusia sudah sering menjadi sasaran serangan bom, terutama menyasar tranportasi publik. Sebagian besar diduga dilakukan oleh pemberontak Islam di wilayah Kaukasus Utara. Namun ahli keamanan menduga intervensi militer Rusia ke Suriah menjadikan negeri Beruang Merah itu kini menjadi sasaran ISIS.
Ledakan terjadi sore hari pukul 14:40 waktu setempat. Semua stasiun kereta langsung ditutup tak lama setelah itu. [Reuters/DAS]