Ilustrasi/change.org

Koran Sulindo – Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan petisi di situs Change.org yang meminta Mahkamah Konstitusi membubarkan PDIP adalah konyol, halusinasi berat, dan hanya mencari perhatian.

Hendrawan mengatakan sejarah panjang PDIP selama 44 tahun yang sudah memenangi Pemilu 1999 dan 2014, serta memenangkanJoko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.

“Jadi rekam jejaknya adalah pengabdian untuk bangsa. Kalau tiba-tiba ada orang buat petisi untuk membubarkan partai ini, kan ilusi dan halusinasi kadar berat,” kata Hendrawan di Jakarta, Rabu (11/1).

“Ini orang cari panggung, minta perhatian,” kata Hendrawan.

Latar Belakang

Dalam petisi itu, MK diminta membubarkan PDI Perjuangan karena mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017. Tuntutan itu disampaikan Abyan Karami.

“Bubarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) karena sudah melanggar UUD 45.  Partai politik secara langsung ikut melanggar konstitusi dan Pancasila jika tetap mengusung dan membela penista agama. Konsekuensi tegas bagi partai pendukung yang telah melanggaran ketentuan UUD 1945 dan Pancasila, layak dibubarkan,” tulis petisi itu.

Abyan memakai alasan kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok. Dalam petisi itu ditampilkan foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang bersama Ahok.

Sejak dibuat dua hari lalu, hingga Rabu (11/1/2017) pukul 20.30 WIB, petisi itu mendapat tandatangan sekitar 18.691 netizen. [CHA/DAS]