Koran Sulindo – “Pancasila berisi prinsip-prinsip dasar, selanjutnya diterjemahkan dalam konstitusi UUD 1945, yang menjadi penuntun sekaligus rambu dalam membuat norma-norma sosial politik. Produk kebijakan politik pun tidak boleh bersifat apriori, bahkan harus merupakan keputusan demokratis berdasarkan musyawarah mufakat. Dengan demikian, Pancasila adalah suatu ideologi terbuka yang bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak boleh digunakan sebagai stempel legitimasi kekuasaan seseorang atau sekelompok orang. Dalam sifatnya sebagai ideologi terbuka, Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipasif, dan mampu menjadi ‘leidstar’, bintang penuntun, bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi setiap tantangan yang sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, serta dinamika aspirasi rakyat,” demikian petikan pidato politik Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Peringatan 44 Tahun PDI Perjuangan di Balai Sidang Jakarta, 10 Januari 2017.

Berikut rekaman pidato lengkap tersebut. [PUR]