Koran Sulindo – Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri turun gunung membantu Presiden Joko Widodo melakukan konsolidasi dengan partai politik pendukung pemerintah. Parpol itu adalah Nasdem, Hanura, PAN, PPP, dan PKB.
Megawati ingin seluruh partai pendukung solid membantu pemerintah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah situasi politik yang menghangat saat ini.
Sebelumnya, pada Rakor Tiga Pilar yang diikuti DPD seluruh provinsi se-Indonesia, PDI Perjuangan menyatakan mendukung penuh upaya Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam menjalankan perintah konstitusi untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Dalam makan siang bakmi goreng yang dibawanya, Presiden ke-5 itu meminta izin Presiden Jokowi berkomunikasi dengan partai politik pendukung pemerintah, di Istana Merdeka, Senin (21/11) lalu.
“Saya berharap suasana yang sejuk dapat tercipta selama tahapan Pilkada serentak 2017,” katanya.
Pada Minggu (20/11), Megawati menerima Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di kediamannya.
Dalam pertemuan ini Presiden perempuan pertama RI itu menekankan pentingnya musyawarah dalam menghadapi konflik kebangsaan. Ia juga menekankan persoalan hukum harus diselesaikan melalui jalur hukum ketika berbicara soal penetapan tersangka pada Gubernur DKI Jakarta.
Keesokan harinya Setya menghadap Jokowi.
Megawati segera membantu membangun komunikasi dengan partai politik lainnya.
“Beberapa hari ini saya akan bertemu juga dengan beberapa partai pendukung Presiden, dan itulah permintaan saya pada beliau. Saya minta izin agar bisa berkomunikasi lagi,” kata Megawati.
Selasa sore (22/11) kemarin, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendatangi kediaman Megawati.
Sementara Jokowi mulai melakukan konsolidasi setelah unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada 4 November lalu. Aksi itu menuntut proses hukum terhadap calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dilaporkan melakukan penistaan agama. Bareskrim Polri menetapkan Ahok sebagai tersangka pada kasus itu, Rabu (16/11) lalu.
Setelah unjuk rasa yang berakhir ricuh itu, Presiden menemui para ulama, TNI, Polri, dan para ketua umum partai politik.
Sebelum mengundang Megawati, Jokowi juga sudah lebih mengundang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia juga menghadiri acara yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan.
Disebabkan Pilkada Jakarta
Hubungan koalisi parpol pendukung pemerintah disebut-sebut memang renggang setelah penetapan calon di Pilkada DKI.
Pada Pilkada DKI Jakarta, parpol pendukung pemerintahan terbagi dalam dua kelompok. PDI-P, Golkar, Nasdem, dan Hanura mengusung Ahok-Djarot Saiful Hidayat. Ada pun PKB, PAN, dan PPP bergabung dengan Partai Demokrat mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Sebelumnya, Megawati sering mengatakan parpol pendukung pemerintah Jokowi-Kalla seharusnya juga memperkuat pemerintahan dengan bersama mengusung calon yang sama dalam Pilkada.
“Padahal pada waktu-waktu yang lalu saya sebetulnya juga sudah mengatakan kalau tadinya sudah bersatu di dalam sebuah penguatan di pemerintahan, mestinya juga di dalam Pilkada-Pilkada yang ada juga bersama,” kata Megawati.
Hal itulah yang mengemuka dalam pertemuan Megawati dengan Setyo Novanto lalu. Kedua partai politik besar itu berkomitmen menjaga kesejukan dalam Pilkada Jakarta Februari nanti. [DAS]