Ilustrasi Matematika (Pexels)

Saat mendengar kata matematika, banyak orang mungkin langsung membayangkan deretan angka, rumus yang rumit, atau perhitungan yang sulit dipahami. Tak sedikit yang menganggap matematika sebagai disiplin ilmu yang kaku dan jauh dari unsur seni maupun kreativitas. Namun, tahukah kamu bahwa matematika sebenarnya memiliki keterkaitan yang erat dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang seni dan inovasi?

Coba perhatikan keindahan simetri dalam arsitektur bangunan bersejarah, pola fraktal dalam lukisan atau desain, bahkan ritme yang teratur dalam komposisi musik. Semua itu menunjukkan bagaimana matematika bukan hanya tentang angka dan persamaan, tetapi juga menjadi dasar dalam menciptakan karya seni yang harmonis dan estetis. Dalam dunia seni, konsep matematika seperti geometri, proporsi, dan pola memainkan peran penting dalam menghasilkan karya yang memukau.

Karena peran besarnya dalam berbagai bidang, matematika memiliki hari perayaan khusus yang dirayakan secara internasional. Setiap tahun, tanggal 14 Maret diperingati sebagai Hari Matematika Internasional atau International Day of Mathematics (IDM). Tahun 2025, perayaan ini mengusung tema yang unik dan menarik, yakni “Mathematics, Art, and Creativity.” Tema ini ingin menegaskan bahwa matematika tidak hanya berfungsi sebagai alat perhitungan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan inovasi dan karya seni.

Lalu, bagaimana sebenarnya hubungan antara matematika, seni, dan kreativitas? Mengapa ketiganya saling berkaitan? Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana matematika berperan dalam membentuk keindahan dan inovasi di berbagai aspek kehidupan.

Sejarah Hari Matematika Internasional

International Day of Mathematics (IDM) atau Hari Matematika Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 14 Maret. Hari ini juga dikenal sebagai Hari Pi, karena tanggal 14 Maret (3/14) merujuk pada konstanta matematika terkenal, π (pi), yang dibulatkan menjadi 3,14.

Dilansir dari situs UNESCO, Hari Matematika Internasional pertama kali ditetapkan dalam sesi ke-205 Dewan Eksekutif UNESCO dan kemudian secara resmi diadopsi dalam sesi ke-40 Konferensi Umum UNESCO pada November 2019. Setahun kemudian, pada tanggal 14 Maret 2020, dunia merayakan Hari Matematika Internasional untuk pertama kalinya dengan tema “Mathematics is Everywhere” atau “Matematika ada di mana-mana.”

Hari Matematika Internasional diperingati sebagai bentuk kesadaran global tentang pentingnya ilmu matematika dalam mengatasi berbagai tantangan di berbagai bidang kehidupan, seperti sains, teknologi, ekonomi, dan seni. Matematika tidak hanya berkaitan dengan angka dan rumus, tetapi juga memiliki peran besar dalam pengembangan inovasi di berbagai bidang.

Pada tahun 2025, perayaan Hari Matematika Internasional mengusung tema “Mathematics, Art, and Creativity” yang menyoroti hubungan erat antara matematika, seni, dan kreativitas. Tema ini menegaskan bahwa matematika tidak hanya tentang perhitungan, tetapi juga tentang keindahan pola, bentuk, dan struktur yang sering ditemukan dalam karya seni dan desain.

Matematika berperan dalam berbagai aspek seni, seperti geometri dalam arsitektur, simetri dalam seni visual, dan bahkan dalam musik yang memiliki pola ritmis berbasis matematika. Dengan tema ini, diharapkan semakin banyak orang yang menyadari bahwa matematika bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang ekspresi kreatif dan inovasi.

Hari Matematika Internasional adalah momen penting untuk merayakan dan menghargai peran matematika dalam kehidupan kita. Dengan tema “Mathematics, Art, and Creativity” pada tahun 2025, perayaan ini menjadi ajang untuk mengapresiasi keindahan matematika dalam berbagai bentuknya. Jadi, mari kita rayakan Hari Matematika Internasional dengan semangat kreativitas dan inovasi! [UN]