Melihat anak tumbuh sukses merupakan impian setiap orang tua. Atas alasan ini, banyak orang menempuh pendidikan akademis hingga ke jenjang tinggi sebelum menikah. Kemudian mereka mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah-sekolah terbaik yang dapat mereka temukan.
Pendidikan akademis memang penting bagi masa depan anak, namun itu bukan faktor kunci yang menentukan kesuksesan.
Reem Raouda, seorang pelatih pengasuhan bersertifikat, mengungkapkan bahwa kesuksesan lebih tentang membesarkan anak yang percaya diri, aman secara emosional, dan terhubung erat dengan diri mereka sendiri serta dunia di sekitar mereka. Dengan kata lain, pengasuhan anak atau parenting memainkan peran yang lebih penting.
Setelah bertahun-tahun mempelajari lebih dari 200 hubungan orang tua-anak, Raouda menemukan bahwa orang tua dari anak-anak yang sukses melakukan 9 hal ini sejak dini. Berikut ini Koran Sulindo menghadirkan pembahasannya, melansir dari CNBC Make It.
1. Perbaiki Diri
Langkah pertama dan terpenting untuk membesarkan anak agar sukses adalah memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu.
Daripada terlalu khawatir tentang bagaimana anak-anak akan bereaksi terhadap situasi yang menantang, orang tua perlu memahami bahwa perilaku mereka akan memengaruhi tingkat ketahanan anak.
Orang tua harus memperhatikan cara mereka mengelola stres di hadapan anak-anak. Dengan melakukan ini, orang tua dapat memberikan contoh baik tentang kekuatan mental dan emosional.
2. Menahan Diri untuk Mengucapkan “Kerja Bagus!”
Meskipun bermaksud baik, ucapan “Kerja bagus!” yang terlalu sering dapat menciptakan ketergantungan pada persetujuan atau validasi eksternal.
Agar hal tersebut tidak terjadi, orang tua sebaiknya menahan diri mengucapkan kata tersebut setiap kali anak menuai pretasi. Sebagai gantinya, orang tua harus mendorong refleksi dengan berkata “Kamu harus bangga pada dirimu sendiri” atau “Kamu bekerja sangat keras untuk ini. Bagaimana rasanya?”
Dengan cara ini, orang tua berfokus pada pengembangan motivasi intrinsik, membantu anak-anak merasa bangga dengan pencapaian mereka sendiri.
3. Fokus Pada Hubungan Dengan Anak
Melalui waktu yang berkualitas, mendengarkan secara aktif, dan berbagi pengalaman, orang tua akan membuat anak-anak merasa dihargai, aman, dan dipahami. Hal ini juga menumbuhkan rasa percaya diri anak untuk mengambil risiko dan berkembang.
4. Jangan Menghukum Anak
Hukuman, baik secara fisik maupun psikologis, hanya akan menimbulkan trauma pada anak.
Orang tua dari anak-anak yang sukses menghindari hukuman, karena mereka tahu hukuman akan membangun rasa benci dan keterputusan, bukan keterampilan. Sebaliknya, mereka membiarkan konsekuensi alami memberikan pelajaran pada anak-anak.
Misalnya, jika seorang anak lupa mengerjakan pekerjaan rumahnya, mereka harus menjelaskannya kepada guru mereka. Ini adalah sebuah kesempatan bagi anak untuk belajar bertanggung jawab dan memecahkan masalah. Pendekatan ini membangun akuntabilitas dan ketahanan.
5. Jangan Sering-sering Beri Penghargaan Atas Prestasi Akademis
Sama seperti mengucapkan kata “Kerja bagus”, memberi penghargaan setiap kali anak menuai pretasi akademis dapat menimbulkan ketergantungan pada validasi eksternal.
Alih-alih memberikan penghargaan untuk nilai bagus, orang tua sebaiknya berfokus pada menumbuhkan kecintaan untuk belajar pada diri anak. Terlepas dari apakah anak berprestasi atau mengalami kesulitan, orang tua harus tetap fokus pada pertumbuhan dan menegaskan bahwa nilai tidak menentukan harga diri anak.
6. Hargai Pertanyaan Daripada Jawaban
Orang tua harus mendorong anak-anak untuk bertanya “Mengapa” dan “Bagaimana,” daripada sekadar menerima jawaban yang “benar”.
Cara ini akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan memberi anak kepercayaan diri untuk menantang status quo. Keduanya merupakan sifat-sifat utama pemimpin masa depan.
7. Biarkan Anak-anak Mengajari Orang Tua
Masih banyak orang berpikir bahwa orang tua tahu segalanya. Sehingga ketika anak-anak mencoba mengajari orang tua sesuatu, tindakan tersebut dianggap kurang ajar.
Pola pikir ini tentunya tidak benar. Justru dengan mengambil jarak dan membiarkan anak-anak mengambil alih kendali, orang tua menunjukkan rasa hormat terhadap kemampuan anak dan memupuk harga diri mereka. Membiarkan anak-anak mengajari orang tua tentang beberapa hal akan memberi mereka rasa penting.
8. Budayakan Membaca
Membaca bukanlah tugas. Membaca telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Agar anak-anak tumbuh sukses, orang tua harus membudayakan membaca sejak dini.
Baik buku bergambar sebelum tidur atau novel di sore hari, membaca harus menjadi bagian alami dan menyenangkan dari dunia anak-anak. Membaca akan menumbuhkan kreativitas dan kecintaan seumur hidup untuk belajar.
9. Ajari Anak untuk Menerima Emosi Mereka
Masih banyak orang tua yang mengajari anak-anak untuk tidak menangis atau menunjukkan kekesalan. Metode itu lantas menimbulkan pola pikir keliru bahwa menangis merupakan tanda kelemahan dan kekesalan atau kemarahan selalu berujung pada agresi.
Padahal kenyataannya, kesedihan, kekesalan, dan kemarahan bukan emosi negatif. Orang tua dari anak-anak yang sukses memperlakukan emosi sebagai sesuatu yang berharga, bukan sesuatu yang harus diperbaiki atau dihindari.
Misalnya, ketika anak mereka kesal setelah kalah dalam permainan, orang tua dapat berkata, “Ibu/ayah bisa melihat betapa pentingnya hal ini bagimu. Sulit kehilangan sesuatu yang kamu sayangi.” Validasi sederhana ini akan membantu anak-anak memproses emosi mereka dan membangun ketahanan.
Itulah 9 hal yang harus dilakukan oleh orang tua sejak dini agar anak dapat tumbuh sukses. Ingatlah bahwa parenting yang baik akan menghasilkan anak-anak yang baik. [BP]