Makam William Shakespeare (Wikipedia)

William Shakespeare, tokoh yang terkenal dengan drama-drama ikonis yang memukau hingga puisi-puisi indah yang abadi, karya-karyanya telah menjadi inspirasi bagi generasi demi generasi. Namun, siapakah sebenarnya sosok di balik karya-karya fenomenal ini? Bagaimana perjalanan hidupnya membentuk warisan luar biasa yang terus dirayakan hingga hari ini?

Melalui artikel ini, kita akan menelusuri kisah hidup Shakespeare, mulai dari masa kecilnya di Stratford-upon-Avon hingga puncak kariernya di panggung teater Inggris. Dari kehidupan pribadinya yang penuh cerita hingga pengaruh mendalam yang ditinggalkannya, mari kita kenal lebih dekat sang maestro sastra dunia ini.

William Shakespeare adalah salah satu nama paling ikonik dalam sejarah sastra dunia. Lahir pada 26 April 1564 di Stratford-upon-Avon, Inggris, ia meninggalkan warisan abadi berupa drama dan puisi yang terus dipentaskan dan dikagumi hingga hari ini. Sebagai penulis, aktor, dan tokoh utama dalam dunia teater Inggris, Shakespeare telah mengukir sejarah dengan karyanya yang penuh makna dan keindahan bahasa.

Shakespeare adalah anak ketiga dari pasangan John Shakespeare, seorang pedagang sukses dan seorang dewan, dan Mary Arden, seorang perempuan dari keluarga bangsawan. Diyakini ia mendapat pendidikan dasar di King Edward VI Grammar School di Stratford, tempat ia mempelajari bahasa Latin dan sastra klasik, meskipun tidak ada catatan resmi tentang pendidikannya.

Pada usia 18 tahun, Shakespeare menikah dengan Anne Hathaway, yang berusia 26 tahun saat itu. Pernikahan mereka tergesa-gesa karena Anne diketahui tengah mengandung. Anak pertama mereka, Susanna, lahir pada 26 Mei 1583, diikuti oleh anak kembar, Hamnet dan Judith, pada 2 Februari 1585. Sayangnya, Hamnet meninggal di usia 11 tahun, sebuah kehilangan yang mungkin memengaruhi karya-karya Shakespeare di kemudian hari.

Karier di Dunia Teater

Shakespeare pindah ke London pada awal 1590-an untuk mengejar karier di dunia teater. Ia bergabung dengan Lord Chamberlain’s Men, sebuah kelompok teater terkenal yang kemudian berganti nama menjadi King’s Men. Di sini, ia menunjukkan bakatnya sebagai penulis dan aktor, sekaligus menjadi tokoh penting dalam dunia teater Inggris.

Drama pertamanya, The Taming of the Shrew, dipentaskan pada 1594. Hingga akhir tahun 1597, Shakespeare telah menghasilkan sekitar 37 naskah drama. Karyanya mencakup berbagai genre, dari komedi, tragedi, hingga sejarah. Beberapa drama terkenalnya yang terus hidup hingga kini antara lain: Hamlet, Othello, King Lear, The Tempest, A Midsummer Night’s Dream dan Merchant of Venice.

Drama-dramanya terkenal karena penggambaran karakter yang mendalam, tema-tema universal seperti cinta, kekuasaan, dan konflik manusia, serta penggunaan bahasa puitis yang memukau.

Setelah karier yang gemilang di London, Shakespeare pensiun pada sekitar tahun 1613 dan kembali ke Stratford-upon-Avon. Ia meninggal pada 23 April 1616, pada usia 52 tahun. Penyebab kematiannya tetap menjadi misteri, meskipun beberapa spekulasi menyebutkan penyakit tipus atau kebiasaan minumnya.

Shakespeare dimakamkan di Gereja Holy Trinity di Stratford. Mengutip laman History Extra, sebelum kematiannya, Shakespeare menulis syair terakhirnya. Karena takut jasadnya akan digali, baik oleh seseorang yang ingin mencuri kuburannya untuk mencari jasad lain atau oleh seorang pemburu suvenir, sajak empat barisnya yang berada di makamnya merupakan kutukan bagi siapa pun yang mengganggu jasadnya. Bunyinya,

Good friend for Jesus’ sake forbear,

To dig the dust enclosed here:

Blest be the man that spares these stones,

And curst be he that moves my bones.

 

Terjemahan:

Sahabat yang baik, demi Yesus, bersabarlah,

Untuk tidak menggali debu yang tertimbun di sini:

Terberkatilah orang yang menyelamatkan batu-batu ini,

Dan terkutuklah dia yang menggerakkan tulang-tulangku.

Kutukan ini berhasil menjaga jasad Shakespeare tetap utuh selama hampir lebihdari 400 tahun.

Meskipun banyak aspek kehidupan Shakespeare masih menjadi perdebatan, karyanya telah mengubah wajah sastra dan teater dunia. Ia adalah simbol kekayaan sastra Inggris yang terus hidup, memengaruhi budaya global, dan menjadi subjek studi di berbagai bidang.

William Shakespeare bukan sekadar seorang penulis; ia adalah seorang maestro yang karyanya melampaui ruang dan waktu, menjadikan namanya abadi dalam sejarah sastra dunia. [UN]