Wright bersaudara melakukan uji coba penebangan pesawat berawak pertama di dunia. (Sumber: Space Center Houston)
Wright bersaudara melakukan uji coba penebangan pesawat berawak pertama di dunia. (Sumber: Space Center Houston)

Penemuan pesawat terbang merupakan momen yang sangat penting dalam sejarah karena memberikan dampak yang mendalam bagi dunia. Pengetahuan yang didapat dari eksperimen penerbangan memicu perkembangan teknologi transportasi udara, mengubah metode peperangan, dan memunculkan niat untuk mengirim manusia ke bulan.

Dalam perkembangannya, manusia berhasil mencapai semua kesuksesan di bidang penerbangan berkat kontribusi Wright bersaudara.

Orville dan Wilbur Wright berhasil menerbangkan pesawat berawak pertama yang lebih berat dari udara di Kitty Hawk, North Carolina, Amerika Serikat pada 17 Desember 1903. Penerbangan pertama sejauh 37 meter itu hanya berlangsung selama 12 detik, dan berita tentang pencapaian mereka baru muncul di surat kabar keesokan paginya.

Wright bersaudara bukanlah orang yang pertama kali menemukan pesawat. Mereka hanya melakukan inovasi dengan menciptakan pesawat jenis baru yang mampu membawa manusia. Penemuan mereka, Flyer, adalah pesawat berawak pertama yang digerakkan oleh mesin dan lebih berat dari udara. Berikut Koran Sulindo telah merangkum sejarah pembuatan dan penerbangan pesawat berawak pertama di dunia.

Sejarah Pembuatan Pesawat Berawak
Sebelum ada pesawat terbang berawak, orang-orang bepergian melalui udara dengan balon, kapal udara, dan glider. Di tahun 1800-an, belum ada trasnportasi udara yang lebih berat dari udara maupun yang menggunakan tenaga selain angin.

Ketertarikan Wright bersaudara pada dunia penerbangan bermula dari mainan helikopter yang mereka miliki saat masih kecil. Mereka belum bereksperimen dengan aeronautika sampai tahun 1899, ketika Wilbur berusia 32 tahun dan Orville berusia 28 tahun.

Mereka memulai misi mereka dengan melakukan pencarian literatur tentang pengetahuan penerbangan pada masa itu. Di tahun 1899, Wilbur menulis surat kepada Institut Smithsonian, meminta salinan dari semua penelitian tentang pesawat yang sebelumnya telah dilakukan. Mereka mendapat sejumlah materi, lalu terinspirasi oleh Octave Chanute, seorang insinyur Prancis-Amerika yang mempelopori penerbangan

Karena menjalankan sebuah toko sepeda di Dayton, Ohio, Wright bersaudara memiliki kemampuan pertukangan yang memadai. Mereka mulai mendesain layang-layang setelah mengamati cara burung terbang, lalu beralih ke pembuatan pesawat layang berawak. Wilbur berperan sebagai visioner yang memberikan ide dan gagasan, sementara Orville menjadi insinyur yang mengerjakan mesin terbang.

Pesawat “Flyer”
Setelah menghabiskan empat tahun untuk bereksperimen, Wright bersaudara berhasil menciptakan sebuah pesawat bersayap ganda (biplane) yang ditenagai oleh mesin dan baling-baling. Pesawat mereka terbuat dari kayu cemara dan kayu ash, sangat kuat namun fleksibel. Desainnya didasarkan pada glider biplane milik Chanute. Pesawat itu mereka namakan “Flyer”.

Pesawat Flyer digerakkan oleh mesin empat silinder berbahan bakar bensin yang dapat menghasilkan sekitar 12,5 tenaga kuda, dihubungkan melalui transmisi penggerak rantai ke dua baling-baling pendorong yang berputar berlawanan arah dengan kecepatan rata-rata 348 putaran per menit. Mesin itu merupakan rancangan Wright, tetapi dia dan saudaranya mempekerjakan Charles Taylor untuk merakitnya di toko sepeda mereka.

Pesawat Flyer sendiri dirancang dan dibangun di Dayton, Ohio. Awaknya harus berbaring tengkurap di sayap bawah, dengan pinggulnya diposisikan pada dudukan kayu yang empuk. Dia akan mengarahkan pesawat dengan menggerakkan dudukan pinggul ke arah yang diinginkan. Dudukan itu akan menarik kabel untuk melengkungkan salah satu sayap pesawat sekaligus memutar kemudi. Dengan demikian, pesawat akan mulai miring dan berputar arah dengan terkoordinasi. Konsep ini disebut “Wing Warping”.

Wright bersaudara merakit pesawat Flyer pada musim gugur tahun 1903 di sebuah kamp di Kill Devil Hills, dekat Kitty Hawk, sebuah desa di Outer Banks, North Carolina. Mereka memilih Kitty Hawk sebagai lokasi uji coba penerbangan karena anginnya yang konsisten terbukti bagus untuk menguji layang-layang, glider, dan pesawat bertenaga rendah.

Permukaan tanah yang kasar dan berpasir menyulitkan mereka dalam mengoperasikan pesawat, jadi mereka memutuskan untuk meluncurkan pesawat melalui sebuah lintasan mulus di sepanjang jalur monorel sepanjang 60 kaki. Rel peluncuran itu terdiri dari empat balok kayu sepanjang 15 kaki berukuran 2 x 4, dengan tepi atasnya yang tipis dilindungi oleh strip penutup logam. Pesawat akan meluncur di sepanjang rel ini dengan dua hub roda sepeda yang telah dimodifikasi.

Uji Coba Penerbangan

Wright bersaudara pergi ke Kitty Hawk pada bulan September 1903 untuk mempersiapkan misi penerbangan mereka. Kendala teknis dan cuaca yang tidak mendukung menunda uji coba pertama mereka hingga tanggal 14 Desember 1903.

Mereka melempar koin untuk menentukan siapa yang akan menjadi awak pesawat Flyer. Wilbur menang, tetapi angin tidak cukup kencang hari itu. Mereka membawa Flyer ke sebuah bukit dan menerbangkannya. Meskipun berhasil terbang, pesawat itu jatuh dan mereka butuh beberapa hari untuk memperbaikinya.

Wright bersaudara menguji pesawat inovatif buatan mereka lagi pada 17 Desember 1903 pukul 10 pagi, dengan Orville menjadi awaknya dan Wilbur berlari di sisi kanan sambil memegangi sayap bawah untuk membantu menstabilkannya. Pada pukul 10.35, Flyer lepas landas dengan ketinggian awal sekitar 40 kaki di sepanjang lintasan. Pesawat seberat 605 pon itu bertahan di udara selama 12 detik dan menempuh jarak 36,5 meter.

Setelah kesuksesan pertama itu, Wright bersaudara melakukan tiga penerbangan lagi. Pada penerbangan keempat, Wilbur berhasil mengemudikan Flyer selama 59 detik di ketinggian 259 meter.

Pesawat Flyer tidak pernah diterbangkan lagi setelah tanggal 17 Desember karena rusak parah akibat tertiup angin hingga terbalik. Wright bersaudara mengirim pesawat itu kembali ke Dayton, lalu merakit dan memperbaikinya untuk pameran sementara.

Ketika kesuksesan penerbangan pesawat berawak milik Wright bersaudara di Kitty Hawk diberitakan oleh media, para penemu lain mulai menguji mesin terbang mereka masing-masing di lapangan dan ruang terbuka di seluruh dunia.

Pesawat Flyer dipamerkan di Museum Sains di London pada tahun 1928 dan menetap di sana selama 20 tahun. Pesawat itu lalu dipindahkan secara permanen ke koleksi Institut Smithsonian pada tahun 1948, beberapa bulan setelah kematian Orville. [BP]