Koran Sulindo – Latihan bersama dilakukan prajurit Intai Amfibi Marinir Indonesia dengan Special Force Group US Army di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Lampon, Banyuwangi, Jawa Timur, sejak Senin kemarin (22/8). Latihan Bersama yang bersandikan “Balance Lantern Iron 16-2444” tersebut secara resmi dibuka oleh Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman, ST,MSi (Han).

Lukman dalam amanatnya mengatakan, sebagai salah satu kegiatan latihan terjadwal antara Korps Marinir TNI AL dengan Special Force Group US Army, latihan bersama tersebut memiliki manfaat besar baik dalam meningkatkan hubungan bilateral dua negara serta dalam meningkatkan taktik, teknik, dan prosedur operasi militer. Latihan bersama yang akan dilaksanakan selama 33 hari itu merupakan momen yang sangat baik untuk melatih skill perorangan dan juga tim.

Kerja sama dan pemahaman kedua belah pihak, tambahnya, akan sangat menunjang tercapainya tujuan latihan yang menitikberatkan pada peningkatan kemampuan teknik dan taktik operasi khusus, baik di aspek darat, laut, maupun udara.

Untuk mendukung terlaksana dan tercapainya tujuan latihan bersama, Komandan Pasmar-1 menyampaikan beberapa penekanan yang harus diperhatikan. Pertama: memperhatikan faktor keamanan di setiap kegiatan, baik administrasi maupun taktis. Kedua: menjalin komunikasi dan hubungan baik antara Korps Marinir dan US Army. Ketiga: menjunjung tinggi budaya kearifan lokal dan menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan. Keempat: memelihara dan meningkatkan dan kebanggaan sebagai prajurit Korps Marinir TNI AL.  “Dan yang tidak kalah pentingnya, utamakan faktor keamanan, sehingga latihan bersama ini dapat berjalan dengan lancar dan benar-benar zero accident,” ujarnya.

Adapun Komandan Satgas Latihan Letkol Mar Rivelson Saragih mengatakan, tujuan latihan Balance Lantern Iron 16-2444 adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik serta taktik operasi khusus aspek media darat dan laut bagi personel Taifib. Materi yang akan dilatihkan meliputi teori di kelas dan praktik di lapangan. Untuk teori meliputi Tactical Combat Casuality Care (TCCC), Helo Insertion, Radio Communication Technique, dan Combat Patrol. Untuk praktik di lapangan, materinya meliputi Marksmanship, Close Quarter Battle (CQB), Military Operation In Urban Terrain (MOUT), Seashore Operations, Swamp Forest Patrol, Helo Insertion, Sea and Jungle Survival, dan Full Mission Profile. [HAZ]