Sebagai salah satu chatbot yang paling banyak digunakan, ChatGPT memiliki sejarah unik yang menunjukkan perbedaan setiap versi yang telah diluncurkan. (Sumber: Pexels)

Kemajuan teknologi membuat manusia menyukai proses yang berlangsung cepat. Internet dan mesin pencari memungkinkan kita mengakses banyak informasi dalam waktu singkat, dengan demikian meningkatkan pengetahuan. Akhir-akhir ini, kita semakin dimanjakan oleh beragam aplikasi dan program yang dilengkapi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

ChatGPT adalah salah satu perangkat lunak obrolan (chatbot) berbasis kecerdasan buatan yang banyak digunakan di berbagai belahan dunia. Sesuai namanya, chatbot ini dibangun berdasarkan teknologi GPT atau “Generative Pre-trained Transformer”.

Resmi diluncurkan pada 30 November 2022 oleh OpenAI, ChatGPT dirancang untuk mempelajari kompleksitas bahasa manusia dan menghasilkan teks yang menyerupai tulisan manusia.

Sejak peluncurannya, ChatGPT dengan cepat menjadi viral di media sosial karena para pengguna beramai-ramai menunjukkan hal-hal yang dapat dilakukannya, mulai dari perencanaan perjalanan hingga penulisan kode program komputer. Melihat popularitasnya hingga saat ini, banyak yang penasaran mengenai sejarah ChatGPT.

Sejarah ChatGPT

Melansir dari beberapa situs, OpenAI didirikan pada bulan Desember 2015 oleh Sam Altman, Greg Brockman, Elon Musk, Ilya Sutskever, Wojciech Zaremba, dan John Schulman.

Tim pendiri tersebut menggabungkan keahlian mereka dalam kewirausahaan teknologi, pembelajaran mesin, dan rekayasa perangkat lunak untuk mengembangkan kecerdasan buatan dengan cara yang bermanfaat bagi umat manusia. Kini Elon Musk tidak lagi terlibat dalam OpenAI. Sam Altman adalah CEO dari organisasi tersebut.

Pada 16 Juni 2016, OpenAI menerbitkan penelitian tentang model generatif. Model ini dilatih untuk mengumpulkan sejumlah besar data dalam domain tertentu, seperti gambar, kalimat, atau suara. OpenAI lalu mengajarkan model tersebut untuk menghasilkan data serupa.

Pada tahun-tahun berikutnya, OpenAI mulai meluncurkan serangkaian versi ChatGPT. Setiap versi memiliki fitur berbeda, dan versi terbaru dibangun berdasarkan alat yang telah ada pada versi sebelumnya.

Versi-versi ChatGPT

GPT-1 diperkenalkan pada bulan Juni 2018. Versi awal ini merupakan iterasi atau proses pertama dari seri GPT. Ia terdiri dari 117 juta parameter dan menetapkan arsitektur dasar untuk ChatGPT seperti yang kita kenal sekarang. GPT-1 mampu belajar memahami bahasa tanpa pengawasan, menggunakan buku sebagai data pelatihan untuk memprediksi kata berikutnya dalam sebuah kalimat.

Perlu diketahui bahwa parameter dalam konteks GPT adalah nilai numerik yang menentukan fungsionalitas jaringan saraf dalam memproses data masukan dan menghasilkan data keluaran. Semakin banyak parameter dalam suatu model GPT, semakin baik model tersebut mempelajari dan menentukan apa yang pengguna minta untuk lakukan.

GPT-2 dirilis pada Februari 2019, memiliki parameter hingga mencapai 1,5 miliar. Versi ini lebih cerdas dalam hal pengetikan karena dapat menghasilkan teks multiparagraf yang koheren. Namun karena potensi penyalahgunaannya, peluncuran versi ini sempat ditunda. Model ini akhirnya sampai ke publik pada November 2019 setelah OpenAI melakukan peluncuran bertahap untuk mempelajari dan mengurangi potensi risiko.

GPT-3 hadir pada bulan Juni 2020. Versi ini memiliki parameter yang jauh lebih tinggi, yaitu 175 miliar parameter. Kemampuan pembuatan teksnya yang canggih membuat banyak orang menggunakan versi ini dalam berbagai hal, mulai dari menyusun email, menulis artikel, membuat puisi, bahkan membuat kode pemrograman. Model ini juga mampu menjawab pertanyaan faktual dan menerjemahkan teks antarbahasa.

Peluncuran GPT-3 membuat dunia mulai mengakui teknologi kecerdasan buatan (AI). Dengan versi ketiga ini, orang-orang dapat berinteraksi dengan ChatGPT secara langsung, mengajukan pertanyaan, dan menerima tanggapan yang komprehensif dan praktis.

GPT-4 adalah versi terbaru ChatGPT yang kita gunakan sekarang. Versi ini dirilis pada tanggal 14 Maret 2023, dibangun di atas fondasi yang diletakkan oleh GPT-3 namun dengan peningkatan yang signifikan. Versi ini memperkenalkan kemampuan multimodal yang memungkinkan pemrosesan teks dan gambar. Versi keempat ini juga memiliki jendela konteks yang lebih panjang dan dapat menangani hingga 128.000 token dalam varian Turbo-nya.

GPT-4 memiliki sejumlah perubahan yang menguntungkan, seperti peningkatan kemampuan untuk mengikuti keinginan pengguna, akurasi fakta yang lebih baik, mampu mengubah perilaku sesuai permintaan pengguna, dapat mencari sesuatu di Internet secara real-time, dan dapat menyaring hasil akhir yang menyinggung atau berbahaya.

Kapan GPT-5 Rilis?

Model selanjutnya dari ChatGPT adalah GPT-5. OpenAI belum mengumumkan tanggal rilis GPT-5 secara publik. Akan tetapi menurut informasi terbaru yang tersedia, ChatGPT-5 akan rilis sekitar akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025. Perkiraan ini didasarkan pada pernyataan publik oleh OpenAI, wawancara dengan Sam Altman, dan jadwal peluncuran model GPT sebelumnya.

OpenAI mengatakan ChatGPT-5 “akan menjadi model bahasa canggih yang membuat Anda merasa seperti berkomunikasi dengan seseorang, bukan mesin.”

OpenAI juga mengklaim bahwa GPT-5 memiliki kemampuan yang lebih mirip manusia untuk memahami dan menghasilkan teks, sehingga dapat mengubah cara kita berkomunikasi dengan mesin dan mengotomatiskan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa.

Jika nanti GPT-5 diluncurkan lebih cepat dari perkiraan, itu berarti OpenAI ingin tetap kompetitif, mengingat para pesaingnya menggelontorkan miliaran dolar untuk penelitian, pengembangan, dan pemasaran kecerdasan buatan (AI).

Namun jika GPT-5 terlambat rilis, itu artinya OpenAI tengah menguji keamanannya. Aspek keamanan sangat penting sebab ChatGPT, dan alat AI lainnya secara umum, telah menimbulkan kontroversi terkait privasi pelanggan dan keselamatan perusahaan. Contoh kasusnya terjadi pada bulan Maret 2023. Kala itu Italia sempat melarang ChatGPT karena chatbot tersebut mengumpulkan data pribadi dan tidak memverifikasi usia pengguna selama pendaftaran.

Hingga kini belum ada informasi mengenai apakah GPT-5 akan berbayar atau tidak, tetapi yang pasti pengguna dapat menggunakan versi gratis ChatGPT. Pengguna juga dapat merasakan 8 keuntungan eksklusif lainnya dengan membayar paket langganan ChatGPT Plus seharga $20 per bulan.

Kelebihan dan Kekurangan ChatGPT

Kehadiran dan perkembangan ChatGPT telah memberikan dampak signifikan di berbagai industri, seperti membantu layanan pelanggan untuk perusahaan, mempermudah proses belajar siswa, menambah kreativitas dalam bidang jurnalisme, meningkatkan profesionalitas bisnis, menyediakan informasi yang mendukung kegiatan medis, dan menambah keseruan saat mengakses konten hiburan.

Namun ChatGPT juga memiliki kekurangan, seperti menggunakan frasa yang membuatnya dapat dideteksi sebagai non-manusia, kurang mampu berekspresi, tidak menawarkan wawasan unik terkait suatu topik, terlalu bertele-tele, memberikan konten yang terlalu terorganisir namun cenderung mengikuti templat, terlalu terperinci dan komprehensif, memiliki kecenderungan untuk berbohong, memberikan jawaban yang terlalu literal, terlalu netral, dan terlalu formal.

Kekurangan terbesarnya adalah ChatGPT rentan disalahgunakan untuk hal-hal yang memerlukan kemampuan otak manusia sepenuhnya, seperti mengerjakan ujian, membuat skripsi dan jurnal ilmiah, menulis berita dan artikel, menyusun Curriculum Vitae (CV), dan lainnya. [BP]