Arah pergerakan pasukan Soviet selama Operasi Uranus. Berkat taktik Georgy Zhukov, Soviet berhasil mengunci pasukan Nazi dan sekutunya di Stalingrad. (Sumber: Warfare History Network)
Arah pergerakan pasukan Soviet selama Operasi Uranus. Berkat taktik Georgy Zhukov, Soviet berhasil mengunci pasukan Nazi dan sekutunya di Stalingrad. (Sumber: Warfare History Network)

Nazi telah menandatangani Pakta Molotov-Ribbentrop, tetapi Jerman tetap melancarkan invasi besar-besaran terhadap Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Dengan angkatan udaranya yang jauh lebih unggul dan pasukan dari sekutu Poros, Jerman menaklukkan banyak wilayah di Uni Soviet.

Pada pertengahan Oktober, Nazi berhasil mengepung kota-kota besar Rusia, seperti Leningrad dan Moskow. Pada musim panas 1942, Adolf Hitler memerintahkan Angkatan Darat Keenam Nazi, di bawah Jenderal Friedrich Paulus, untuk merebut Stalingrad di selatan.

Namun rencana tersebut gagal berkat kejeniusan Jenderal Georgy Zhukov. Pada 19 November 1942, pasukan Uni Soviet di bawah Zhukov melancarkan Operasi Uranus selam Pertempuran Stalingrad. Serangan balasan ini berhasil membalikkan keadaan pertempuran dan menguntungkan Uni Soviet.

Latar Belakang

Melansir dari Warfare History Network, Jerman sebelumnya mengandalkan pasokan bahan baku dari Uni Soviet untuk melancarkan perangnya. Tetapi Operasi Barbarossa yang diluncurkan pada bulan Juni 1941 telah menguras persediaan. Pada saat yang sama, Amerika Serikat telah memasuki perang pada bulan Desember 1941. Hitler khawatir akan terjadi perang di dua front, khususnya melawan kekuatan industri Amerika Serikat.

Maka, Hitler mulai merencanakan rencana ambisius untuk merebut ladang minyak di Kaukasus utara dan membangun garis pertahanan yang membentang di sepanjang Sungai Don dari Stalingrad ke Voronezh. Ladang minyak di Kaukasus akan mendukung pasukan Jerman di Rusia selatan melebar hingga batas maksimal. Hitler memberi kode nama sandi “Blau” (Biru) untuk rencana itu.

Untuk memperkuat pasukan penyerang Jerman, Hitler meminta bantuan dari Italia dan Rumania. Mussolini memerintahkan Angkatan Darat Italia ke-8 untuk berpartisipasi, sementara diktator Rumania Ion Antonescu menawarkan Angkatan Darat Rumania ke-3 dan ke-4. Hongaria dan Slowakia juga berkontribusi pada tujuan itu.

Detail Rencana Blau Hilang

Pada tanggal 19 Juni, sembilan hari sebelum Blau dijadwalkan mulai, Mayor Joachim Reichel, kepala operasi Divisi Panzer ke-23, terbang ke markas divisinya setelah melakukan inspeksi udara di garis depan. Namun pesawat ringannya, Fiesler Storch, terpaksa mendarat di belakang garis Rusia karena menderita masalah mesin atau mengalami cuaca buruk.

Meski sudah mendapat perintah yang melarangnya membawa materi rahasia ke garis depan, Reichel menyimpan perintah operasional untuk Blau di tas kerjanya saat dia lepas landas dalam penerbangan inspeksinya. Sebuah patroli Rusia muncul. Nasib Reichel tidak diketahui, tetapi kurang dari satu jam kemudian rencana untuk Blau sudah ada di depan komandan Divisi Senapan ke-76 Soviet.

Sayangnya, Stalin menganggap dokumen-dokumen itu palsu dan memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Di pihak Jerman, Hitler sangat marah ketika tahu bahwa rencana Blau hilang. Dia memecat beberapa perwira, namun tidak membatalkan rencananya.

Blau Dilaksanakan

Pada tanggal 28 Juni, Hitler memerintahkan pasukan ke-2 Kolonel Jenderal Maximillian Freiherr von Wiechs dan pasukan Panzer ke-4 Kolonel Jenderal Hermann Hoth maju ke Voronezh. Dua hari kemudian, pasukan ke-6 Jenderal Friedrich Paulus memulai serangannya untuk membersihkan koridor Donets. Pasukan Soviet mundur dalam keadaan kacau dan menderita banyak korban.

Pada pertengahan Juli, Hitler menetapkan lebih banyak sasaran untuk serangan Blau. Dia membagi Heeresgruppe Süd (Grup Tentara Selatan) menjadi Heeresgruppe A di bawah Marsekal Lapangan Wilhelm List (Angkatan Darat ke-11, Angkatan Darat ke-17, dan Angkatan Darat Panzer ke-1) dan Heeresgruppe B di bawah von Weichs (Angkatan Darat ke-2, Angkatan Darat ke-6, dan Angkatan Darat Panzer ke-4).

Dia lalu memerintahkan Heeresgruppe A pimpinan List untuk merebut semua ladang minyak di utara garis yang membentang dari Batumi, dekat perbatasan Turki, hingga Baku di Laut Kaspia. Di sisi lain, Heeresgruppe B pimpinan von Weichs masih berusaha membangun sayap pelindung di sepanjang Sungai Don.

Selagi kedua pasukan itu sibuk di dua titik, Hitler memerintahkan Paulus mengerahkan Angkatan Darat ke-6 untuk merebut Stalingrad. Keputusan untuk menyerbu Stalingrad mengacaukan perencanaan operasionalnya di seluruh front selatan, karena dia harus mengalihkan Pasukan Panzer ke-4 Hoth ke selatan untuk membantu operasi Kaukasus dan melindungi sayap kanan Paulus, meninggalkan Heeresgruppe B yang melemah untuk terus bertempur sendirian di Donets.

Pasukan von Weichs terus maju. Di selatan, dia berhasil merebut Rostov, memungkinkan divisi bermotor dan panzer Heeresgruppe A pimpinan List untuk membuat celah yang dalam ke Kaukasus. Meski gembira mendengar keberhasilan List, Hitler menjadi semakin tidak sabar dengan operasi von Weichs di utara. Dia mengeluhkan lambatnya kemajuan dalam mencapai Stalingrad, lupa bahwa dia telah melucuti sebagian besar divisi bermotor dari Heeresgruppe B

Semakin cemas, Hitler membuat gerakan mengejutkan lainnya dengan memerintahkan Pasukan Panzer ke-4 untuk melepaskan diri di Kaukasus utara dan kembali ke utara agar bisa membantu perjalanan ke Volga. Perintah itu membuat marah List dan Kolonel Jenderal Franz Halder, kepala staf Angkatan Darat Jerman. Hitler malah memecat mereka berdua dan secara pribadi mengambil alih komando Heeresgruppe A.

Komandan lainnya dengan hati-hati mengemukakan fakta bahwa serangan ke Stalingrad, ditambah dengan operasi Kaukasus yang diperluas, adalah gerakan yang berbahaya karena akan meregangkan sisi pertahanan Jerman hingga batas maksimal.

Hitler mengabaikan peringatan bahaya tersebut, mengingatkan para jenderalnya bahwa pasukan Italia, Rumania, dan Hongaria sedang dalam perjalanan. Dia meyakinkan mereka bahwa bala bantuan ini dapat menangani sisi-sisi pertahanan sementara pasukan Jerman mengejar tujuan mereka. Dia lupa bahwa peralatan yang dimiliki oleh tiga pasukan sekutu tersebut sebagian besar sudah usang dan para perwira di Angkatan Darat Rumania dan Italia memperlakukan anak buah mereka dengan buruk.

Pertempuran Stalingrad

Pada tanggal 23 Agustus, Paulus mencapai Volga di utara Stalingrad dan memulai pertempuran untuk merebut kota itu. Angkatan Darat ke-2 telah merebut Voronezh dan membangun pangkalan jembatan di tepi timur Don. Heeresgruppe A juga telah melanjutkan perjalanannya ke selatan, mencapai Sungai Kuban, dan bergerak menuju ladang minyak Kaukasus.

Angkatan Darat ke-6, unsur-unsur Angkatan Darat Panzer ke-4, dan Angkatan Darat Rumania ke-3 Jenderal Petre Dumitrescu mengambil alih garis pertahanan di timur laut kota yang membentang sejauh sekitar 90 mil di sepanjang Sungai Don.

Di sebelah kanannya ada Angkatan Darat Italia ke-8 Jenderal Giovanni Messe, yang membentuk celah antara pasukan Rumania dan Angkatan Darat Hongaria ke-2. Sementara itu, pasukan ke-4 Rumania pimpinan Jenderal Constantin Constantinescu bergerak ke selatan kota untuk menduduki garis yang membentang sekitar 170 mil dari Straya Otrada ke Sarpa.

Stalin ingin mempertahankan Stalingrad dengan segala cara, tetapi Nazi terus menghancurkan unit-unit pasukan Soviet dengan cepat. Untungnya, Soviet memiliki Marsekal Uni Soviet Georgi K. Zhukov.

Persiapan Operasi Uranus

Pertempuran di Stalingrad dan Kaukasus berkecamuk di sepanjang September dan Oktober karena kedua belah pihak terus mengerahkan banyak pasukan ke wilayah tersebut. Zhukov mempersiapkan Operasi Uranus dengan tidak terburu-buru.

Zhukov memerintahkan pasukannya berkamuflase, melancarkan beberapa serangan kecil terhadap pasukan Heeresgruppe Mitte, dan menyuruh pasukan Soviet memasang formasi tiruan dengan jaringan radio mereka sendiri. Ini memberi kesan bahwa Rusia sedang memusatkan pasukan untuk serangan akhir musim gugur atau awal musim dingin terhadap Heeresgruppe.

Dia juga diam-diam mengumpulkan divisi-divisi untuk serangannya pada malam hari. Pada siang hari, kereta api dan konvoi yang mengangkut orang dan material untuk Operasi Uranus akan berhenti, dan pasukan akan menyamarkan kendaraan-kendaraan tersebut sehingga tidak terlihat dari udara.

Secara keseluruhan, Zhukov berhasil mengerahkan 11 pasukan hampir tanpa sepengetahuan Jerman. Pasukan ini terdiri dari beberapa brigade dan korps mekanik, kavaleri, 13.500 artileri dan mortir, 115 detasemen artileri roket, 900 tank, dan lebih dari 1.000 pesawat.

Saat tanggal 19 mendekat, Zhukov mengirimkan perintah terakhirnya. Operasi Uranus akan melibatkan pengepungan ganda Stalingrad.

Pada tahap pertama, pasukan infanteri yang utama akan berfokus mengepung kota Stalingrad. Lalu, lingkaran pengepungan luar yang terdiri dari unit tank, mekanik, kavaleri, dan infanteri, akan membentuk penyangga baja untuk mengantisipasi kemungkinan serangan balik Jerman. Langkah ini akan membuat unit Jerman dan sekutunya terjebak di antara kedua cincin itu.

Pada tahap kedua, Front Vatutin di Barat Daya akan menyerang Angkatan Darat Rumania ke-3 dari pangkalan jembatan di tepi barat Don. Di saat yang sama, Front Don Rokossovsky akan mengepung Stalingrad dari utara dan timur. Kemudian Front Jenderal Andrei I. Eremenko akan menyerang Angkatan Darat Rumania ke-4 di wilayah Danau Sarpa di selatan Stalingrad keesokan harinya.

Terakhir, kedua front itu akan mengirim pasukan lapis baja dan mekanik untuk bergabung di dekat Kalach. Unit-unit lain dari front akan menyebar dan bergerak ke barat untuk melindungi sisi-sisi pertahanan saat cincin luar terbentuk.

Serangan Resmi

Pada tanggal 19 November tahun 1942, pada pukul 7:20 waktu Moskow (5:20 waktu Jerman) komandan artileri Soviet menerima kata sandi “Siren.” Operasi Uranus secara resmi dimulai.

Pasukan Soviet menembakkan artileri Katyusha ke arah Angkatan Darat ke-3 pimpinan Dumitrescu. Serangan awal ini menghancurkan titik-titik pertahanan dan parit, memutus komunikasi antara pos terdepan dan markas besar, dan meledakkan banyak gudang amunisi di dekat garis depan. Pasukan Dumitrescu melarikan diri ke belakang.

Sepuluh menit kemudian, ribuan artileri Rusia ikut menembak, menghantam titik penempatan artileri Rumania dan posisi sekunder di belakang garis depan. Pengeboman berlangsung selama satu jam 20 menit. Kemudian, formasi eselon gabungan dari Divisi Pengawal ke-14 dan ke-47 Romanenko serta Divisi Senapan ke-119 melaju sambil berteriak.

Di beberapa sektor garis depan, pasukan Rumania kabur ketakutan. Di sektor Rumania lainnya, Divisi Infanteri Rumania ke-13, memukul mundur infanteri Soviet, tapi Christyakov berhasil menghancurkan posisi Korps Angkatan Darat ke-4 Rumania yang tersisa, memberi jalan agar Angkatan Darat ke-21 dapat maju.

Di sebelah barat, Romanenko mengerahkan Korps Tank ke-1 milik V.V. Butkov dan Korps Tank ke-26 milik A.G. Rodin, diikuti oleh Korps Kavaleri ke-8. Serangan itu menghantam Divisi Infanteri ke-9, ke-11, dan ke-14 Rumania. Posisi Rumania runtuh saat barisan lapis baja Rusia meluncur maju.

Kavaleri Soviet juga menyebar ke arah barat, memutus komunikasi antara pasukan Rumania dan Angkatan Darat Italia ke-8 pimpinan Jenderal Giovanni Messe. Saat pasukan Rumania melarikan diri, kavaleri Soviet menghalangi kemungkinan serangan balik, sementara pasukan lapis baja dan infanteri bergerak ke tenggara menuju Sungai Chir dan Kalach.

Kemudian, Angkatan Udara Merah memasuki medan pertempuran. Pesawat dari Angkatan Udara ke-2 K.N. Smirnov dan Angkatan Udara ke-17 S.A. Krasovsky mengebom pasukan Rumania. Luftwaffe tidak terlihat di mana pun.

Situasi di Front Don lebih sulit, tapi Batov berhasil mengerahkan Pasukan ke-65 ke persimpangan di mana Divisi Kavaleri ke-376 dan Divisi Kavaleri Rumania ke-1 berada, mendorong mereka ke samping.

Di Stalingrad, Paulus memerintahkan Korps Panzer XLVIII Ferdinand Heim untuk maju ke arah Kletskaya guna mendukung pasukan Rumania. Tetapi pada pukul 11.30 Hitler memerintahkan Heim untuk mengarahkan pasukannya ke barat laut menuju daerah Bolshoy dan menghentikan unit lapis baja Romanenko. Ini menghabiskan waktu dan bahan bakar yang berharga.

Selanjutnya, Paulus tidak melakukan apa pun untuk menghentikan tank Soviet maju melintasi stepa di barat laut Stalingrad. Dia lebih suka menempatkan tiga divisi Panzer dan tiga divisi bermotornya di dalam dan di sekitar Stalingrad, dan mengandalkan korps panzer Heim untuk menghadapi serangan Rusia. Langkah ini merupakan pemborosan persenjataan dalam pertempuran di kota.

Pasukan Heim kehabisan bahan bakar dengan cepat dan menderita kerusakan kendaraan akibat serangan tikus. Selain itu, tank-tank Jerman tergelincir di es dan cuaca bertambah buruk. Maka Heim memerintahkan komandannya untuk menyeberangi Sungai Chir dan mencapai tepi barat sungai, sehingga korps panzernya terhindar dari pengepungan dan pemusnahan.

Keputusan tersebut membuat Hitler murka. Dia memanggil Heim kembali ke Berlin, mencabut pangkatnya, dan memenjarakannya.

Paulus melepaskan dua formasi bermotor, satu divisi infanteri, dan semua unit anti-tank untuk menghentikan pasukan penyerang Vatutin dan Rokossovsky, tapi usaha itu sia-sia. Pada tanggal 20 November, tahap kedua Operasi Uranus dimulai saat landasan selatan Eremenko mulai bergerak untuk menemui pasukan di utara.

Kemenangan Soviet di Stalingrad

Infanteri Rusia bergerak maju dengan mantap, meninggalkan unit lapis baja dan mekanik untuk terus bekerja menutup jebakan.

Pada hari Sabtu, 21 November, Paulus meminta izin Berlin untuk menarik pasukannya keluar dari Stalingrad dan membangun garis pertahanan baru di Don. Hitler memberi dua balasan. Pertama, Paulus dan stafnya harus tetap bergerak ke Stalingrad, di mana selanjutnya Angkatan Darat ke-6 akan membentuk posisi pertahanan dan menunggu perintah lebih lanjut. Kedua, unit-unit Angkatan Darat ke-6 yang tersisa di antara Don dan Volga selanjutnya akan ditetapkan sebagai Benteng Stalingrad.

Kedua balasan tersebut memberi Zhukov kesempatan untuk mulai memperkuat lingkar dalam di seputar kota sambil berkonsentrasi menutup lingkar luar.

Di lingkaran dalam dan luar, pasukan Jerman dan Rumania masih bertempur. Sebagian besar pasukan Jerman Hoth terjebak di dalam lingkaran pertahanan di sekitar Stalingrad. Tentara Rumania ke-4 pun sudah kacau balau.

Pada Minggu, 23 November, pasukan Rusia di utara bergerak maju ke Don dengan kekuatan penuh. Menjelang fajar, satu unit penyerang merebut jembatan yang baru dibangun di seberang sungai di Berezovski dekat sasaran utama Kalach. Itu adalah kemenangan pertama Soviet hari itu.

Selanjutnya, tank-tank Rusia di tepi barat menyerbu Kalach, sementara pasukan di tepi timur menyerbu pertahanan kota yang rapuh. Menjelang sore, Kalach kembali ke tangan Soviet. Pada akhir hari, Korps Mekanik ke-4 Volsky telah merebut Buzinovka dan bergerak menuju Sovietski, beberapa mil di timur Kalach dekat persimpangan Sungai Don dan Karpovka.

Volsky mencapai tepi selatan Karpovka di tengah hari pada tanggal 23 November 1942. Brigade Tank ke-45 dari Korps Tank ke-4 Kravchenko tiba di tepi seberang sekitar pukul 4 sore. Perangkap Zhukov akhirnya ditutup, Operasi Uranus berhasil dengan gemilang. Sekitar 300.000 musuh terperangkap di dalam Stalingrad.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Operasi Uranus berhasil karena kecerdikan Zhukov digabung dengan blunder Hitler. [BP]