Model Venera 4, roket antariksa Soviet yang berhasil mengukur atmosfer Venus pada 18 Oktober 1967. (Sumber: Wikimedia Commons)

Koran Sulindo – 57 tahun lalu, tepatnya tanggal 18 Oktober 1967, roket antariksa milik Uni Soviet Venera 4 berhasil memasuki atmosfer Venus dan melaporkan kandungan gasnya. Pelaporan bersejarah ini menjadikannya sebagai roket pertama yang berhasil mengukur atmosfer planet lain.

Sama seperti kebanyakan roket antariksa Soviet baru yang lain, seri Venera dirancang dan dibangun oleh OKB-1 (akronim Rusia untuk Biro Desain Eksperimental-1) di bawah kepemimpinan Kepala Desainer Sergei Korolev.

Melansir dari situs resmi NASA, Venera 4 terdiri dari hub utama dan wahana pendarat. Hub utamanya setinggi 3,5 meter, membawa satu magnetometer, detektor sinar kosmik, indikator hidrogen dan oksigen, dan perangkap partikel bermuatan. Hub utama ini ditenagai oleh “sayap” panel surya seluas 2,5 meter persegi dengan rentang 4 meter.

Pada ujung hub utama terpasang sebuah wahana pendarat seberat 383 kilogram yang dirancang untuk menahan suhu, tekanan, dan percepatan yang tinggi.

Wahana pendarat ini membawa dua termometer, satu barometer, satu radio altimeter, satu pengukur kepadatan atmosfer, 11 penganalisis gas, dan dua pemancar radio yang beroperasi dalam gelombang DM. Selan itu, wahana pendarat ini dilengkapi perangkat radar dan parasut untuk turun.

Sejarah Peluncuran dan Hasilnya

Sebelum berhasil mengukur atmosfer Venus secara akurat, Soviet mengalami sejumlah kegagalan.

Merangkum dari berbagai sumber, roket antariksa Soviet pertama yang mencoba melakukan perjalanan ke Venus adalah Venera 1. Ia lepas landas pada 12 Februari 1961, meninggalkan Bumi, tetapi berhenti berkomunikasi dalam perjalanan menuju Venus, dan hancur di atas Siberia.

Venera 2 meluncur pada 12 November 1965. Tiga bulan kemudian, ia berhasil terbang melintasi Venus, namun gagal mengirimkan data apa pun.

Venera 3 meluncur pada 16 November 1965, hanya empat hari setelah Venera 2. Komunikasi terputus sebelum data mengenai masuknya Venera 3 dapat dikirim kembali ke Bumi.

Venera 4 meluncur dari wahana antariksa Tyazheliy Sputnik (67-058B) pada 12 Juni 1967. Peluncuran kali ini berhasil menunjukkan betapa mengerikannya planet Venus. Suhu atmosfernya saja mencapai ratusan derajat Celsius dan tekanannya yang begitu kuat menghancurkan Venera 4 dalam jarak 27 kilometer dari permukaan.

Namun Venera 4 berhasil memasuki atmosfer Venus pada 18 Oktober 1967. Penemuan pertama yang berhasil dilaporkan adalah kandungan korona hidrogen yang terdorong keluar dari atmosfer oleh angin Matahari (Solar wind).

Hasil pengukuran lebih lanjut menunjukkan bahwa atmosfer Venus sebagian besar terdiri dari karbon dioksida (95%) dan sedikit nitrogen, oksigen, dan uap air. Bagian hub utama pada Venera 4 tidak mendeteksi medan magnet atau sabuk radiasi dan hanya menemukan atom hidrogen pada ketinggian 9900 km.

Amerika Serikat Menyusul

Pada tanggal 14 Juni 1967, roket antariksa Mariner 5 buatan Amerika Serikat meluncur untuk melakukan perhitungan sederhana yang tak kalah penting.

Awalnya Mariner 5 dibangun sebagai cadangan untuk Mariner 4, yang menyelesaikan misi penerbangannya ke Mars dengan sukses pada tahun 1965. Tapi Mariner 5 telah dimodifikasi untuk terbang melintasi Venus.

Tujuan utama Mariner 5 adalah melakukan eksperimen okultasi radio (mirip dengan Mariner 4 di Mars) guna menentukan sifat atmosfer Venus. Tidak seperti Mariner 4, Mariner 5 tidak membawa instrumen pencitraan.

Mariner 5 mulai mengirimkan data tentang Venus pada 19 Oktober 1967. Kontak terdekat terjadi pada pukul 17:34:56 UT pada jarak 2.544 mil (4.094 kilometer), jauh lebih dekat dari yang diharapkan karena koreksi jalur.

Perbandingan

Mariner 5 tidak bersentuhan langsung dengan atmosfer Venus seperti yang Venera 4 lakukan, tapi roket ini berhasil mengungkap beberapa hal.

Meskipun Venus tidak memiliki medan magnet, ionosfer siang hari yang padat menghasilkan gelombang kejut (bow shock) yang membelokkan angin Matahari di sekitar planet tersebut. Fotometer ultraviolet pada Mariner 5 juga mendeteksi kandungan korona hidrogen seperti yang ditemukan oleh Venera 4, tetapi tidak ada emisi oksigen.

Instrumen pada Mariner 5 lalu melaporkan suhu dan tekanan permukaan planet Venus masing-masing adalah 981 derajat Fahrenheit (527 derajat Celsius) dan 75-100 atmosfer. Temuan ini membantah klaim Soviet bahwa Venera 4 berhasil mentransmisikan data dari permukaan Venus.

Pertemuan dengan Venus membelokkan Mariner 5 ke arah Matahari, membuatnya memasuki orbit Matahari dengan parameter berkisar antara 0,579 AU dan 0,735 AU.

Selanjutnya, pengendali darat kehilangan kontak dengan Mariner 5 pada tanggal 4 Desember 1967. Selagi NASA terus mencoba mengontak roket antariksa tersebut, para ilmuwan Soviet dan AS berkumpul di Tucson, Arizona pada bulan Maret 1968 untuk membandingkan dan membahas hasil penelitian tentang planet Venus.

Para ilmuwan Soviet dan AS bertemu lagi di pertemuan COSPAR di Tokyo pada bulan Mei, lalu di Simposium Fisika Bulan dan Planet di Kiev pada bulan Oktober.

Kontak dengan Mariner 5 sempat kembali terjadi pada tanggal 14 Oktober 1968. Tetapi pada tanggal 5 November, NASA akhirnya menyerah dan berhenti mencoba berkomunikasi.

Kemudian pada Agustus 1969, para ilmuwan dari kedua negara mengadakan pertemuan lainnya di Simposium Atmosfer dan Permukaan Planet di Woods Hole.

Soviet dan AS secara rutin bertemu langsung untuk mendorong terjalinnya komunikasi, kerja sama, dan rasa saling menghormati. [BP]