Koran Sulindo – Pada Kamis, 5 September, Paus Fransiskus tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, sebagai bagian dari lawatannya ke Indonesia. Kunjungan kali ini berlangsung pada pukul 09.15 WIB.
Dengan menggunakan kursi roda yang didorong oleh salah satu pengawalnya, Paus Fransiskus memasuki Masjid terbesar di Asia Tenggara ini dengan penuh penghormatan dan sambutan hangat.
Begitu Paus Fransiskus tiba, irama tabuhan marawis langsung menggema di area masjid. Sebuah kelompok beranggotakan 12 anak laki-laki yang mengenakan kemeja koko putih dengan lilitan sarung di leher mereka, memainkan alat musik tradisional ini sambil menyanyikan lirik sambutan penuh kasih.
Lagu yang mereka dendangkan berbunyi, “Selamat datang, selamat datang di Masjid Istiqlal, penuh damai, penuh kasih, penuh kasih sayang,” bunyi lirik yang dinyanyikan tim marawis yang menguatkan semangat persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama.
Selain disambut dengan marawis, Paus Fransiskus juga diberi bunga oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang menyambutnya dengan penuh kehangatan.
Setelah itu, keduanya menuju meja penerimaan sebelum menjelajahi terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, simbol kuat dari harmoni dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian acara di hari ketiga lawatan Paus Fransiskus di Indonesia. Sejak tiba pada Selasa, 3 September, Paus Fransiskus bermalam di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta Pusat.
Dalam kunjungan resminya, ia telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat Indonesia di Istana Negara pada Rabu, 4 September.
Pada hari yang sama, Paus juga menggelar pertemuan dengan pengurus Gereja Katolik Indonesia di Gereja Katedral Jakarta.
Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, lahir di Argentina dan telah menjabat sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik sejak tahun 2013.
Kunjungan ke Indonesia ini mempertegas komitmennya dalam mendorong perdamaian, dialog antaragama, dan harmoni di seluruh dunia.
Kehadiran Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia, di mana perbedaan keyakinan bukanlah penghalang untuk hidup berdampingan dalam damai.
Momen ini juga menjadi simbol kuat dari persatuan antarumat beragama yang selalu dirawat dan dipelihara di Indonesia. [UN]