Koran Sulindo – Kendati nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak masuk dalam lima nama yang diserahkan ke Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan diyakini akan mengusungnya pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2015. Terlebih Megawati telah memberikan tiga sinyal dukungan itu kepada Ahok.
Menurut politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait, sinyal itu sangat dirasakan Ahok. Pertama, ketika Megawati berulang tahun, meski berada di tengah-tengah elite PDI Perjuangan, Ahok orang pertama yang menerima tumpeng dari mantan presiden RI itu.
Kemudian, ketika Megawati meluncurkan buku, dan Ahok juga hadir dalam acara itu. Lagi-lagi Ahok pula yang menerima buku pertama dari Megawati. Terakhir ketika dalam acara hari ulang tahun Taufik Kiemas, Megawati dan Ahok tampak sangat akrab.
Karena itu, kata Maruarar, wacana yang dikemukakan seolah-olah tidak ada kecocokan antara Megawati dan Ahok karena ada pihak yang ingin memisahkannya. Pihak tersebut tidak ingin suara PDI Perjuangan dan Ahok tinggi di DKI Jakarta.
Ara, panggilan akrabnya, meyakini akan ada satu titik temu antara Megawati, Presiden Joko Widodo dan Ahok.
Pada pekan lalu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, tidak ada nama Ahok dari lima nama bakal calon gubernur DKI yang telah diserahkan kepada Megawati. Alasannya, karena Ahok tidak mendaftar.
Kelima nama itu merupakan hasil seleksi dari 27 nama yang telah disaring berdasarkan uji kelayakan dan kepatutan termasuk hasil tes yang dilakukan para psikolog. Nama-nama pemetaan juga tidak akan diumumkan ke publik.
Tidak adanya nama Ahok dalam daftar bakal calon gubernur yang telah diserahkan ke Megawati memunculkan analisis bahwa PDI Perjuangan tidak akan mengusung Ahok. Siti Zuhro, peneliti LIPI salah satu yang mendukung analisis itu.
Menurut Siti, ada tiga alasan mengapa PDI Perjuangan tidak akan mengusung Ahok. Pertama, Ahok bukanla kader dari PDI Perjuangan. Sebagai partai pemilik suara terbanyak di parlemen DKI, Siti yakin Megawati akan mengusung kadernya sendiri yang relatif banyak dan berbobot.
Kemudian, Ahok sejak awal telah mendeklarasikan diri untuk maju lewat jalur perseorangan dan kerap menjelek-jelekkan partai. Lewat relawannya yang bernama “Teman Ahok”, Gubernur DKI itu begitu percaya diri sehingga partai berlambang banteng ini tidak akan mau menjadi sekoci cadangan.
Terakhir, PDI Perjuangan akan mempertimbangkan besarnya penolakan warga DKI Jakarta terhadap Ahok. Ini tentunya akan menjadi pertimbangan PDI Perjuangan untuk mengusung Ahok. [KRG]