Penjualan sepeda motor listrik menunjukkan tren yang menggembirakan dalam rekap hitungan tahun ke tahun (YoY), tetapi populasi motor listrik dianggap masih stagnan dan belum memenuhi ekspektasi awal. Data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat peningkatan penjualan motor listrik sebesar 262 persen sepanjang periode Januari-Desember 2023.
Meskipun demikian, angka penjualan sekitar 62.000 unit tersebut masih jauh dari target pemerintah yang mencapai 200.000 unit pada tahun yang sama.
Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI sekaligus Ketua Umum Periklindo, menyuarakan keprihatinannya terkait masalah ini. Ia menyoroti kurangnya fasilitas penunjang, seperti lokasi pengisian daya dan stasiun penukaran baterai, sebagai faktor utama yang mempengaruhi daya beli masyarakat. “Kita sedang menyiapkan rencana untuk membangun ekosistem khususnya SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum),” ucap Moeldoko di Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Meskipun demikian, Moeldoko tetap optimis bahwa populasi motor listrik akan terus bertumbuh secara organik. Meskipun peningkatan penjualan tidak mencapai angka yang diharapkan, ia percaya bahwa minat konsumen terhadap motor listrik telah ada.
“Lompatan (penjualan) motor listrik itu kan besar sekali, tahun lalu saja naik sampai lebih dari 200 persen. Kalau kita lihat dari sudut pandang ini, sebetulnya konsumen sudah punya minat,” ungkapnya.
Dengan adanya komitmen untuk membangun infrastruktur yang mendukung, diharapkan penjualan sepeda motor listrik dapat terus meningkat, sesuai dengan visi pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil akan membantu menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan dan adopsi motor listrik di Indonesia. [UN]