Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto.

KESAMAAN NASIB sesama bangsa yang pernah di jajah dan di rampas kekayaannya menyebabkan Indonesia dan Malaysia punya hubungan istimewa di mata Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto.

“Indonesia and Malaysia has a special relationship,” kata Prabowo, saat memberikan sambutan selepas pertemuan dengan Menhan Malaysia Dato’ Seri Hishammuddin bin Hussein. Pertemuan itu dalam rangka Sidang Ke-42 General Border Committee (GBC) Malindo, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.

Prabowo Subianto menekankan bahwa Indonesia dan Malaysia harus selalu kompak dan maju bersama untuk perdamaian dunia. Menurut dia, dengan kerja sama yang baik antarnegara saling bertetangga ini akan menjadi modal berharga dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan lebih luas.

“Dengan soliditas antara Indonesia dan Malaysia, kita bisa ‘survive’ di dalam geopolitik yang penuh ketidakpastian,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Menhan menjelaskan bahwa Malindo bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan sebuah program strategis. Malindo lahir karena kesadaran pemimpin Malaysia dan Indonesia di mana kedua negara harus saling berpegangan erat.

“Kedua bangsa kita pernah dijajah cukup lama oleh bangsa asing. Kita di Nusantara yang sekarang Indonesia, yang dulunya terdiri atas banyak kerajaan. Malaysia pun demikian, mengalami penjajahan cukup lama. Mereka menjajah kita karena kita kaya, untuk mengambil kekayaan kita,” ucapnya.

Prabowo menekankan bahwa Indonesia dan Malaysia harus saling memperkokoh hubungan dan kerja sama yang baik antarnegara bertetangga dan serumpun untuk menjaga stabilitas di kawasan.

“Saya menganjurkan segala usaha untuk lebih mempererat hubungan dengan Malaysia. Saya akan berjuang untuk memperkokoh hubungan kita. Indonesia and Malaysia has a special relationship,” kata Prabowo.

Prabowo mengungkapkan rasa syukur bahwa Indonesia dan Malaysia telah memiliki Malindo selama 50 tahun ini.

“Saya merasa sangat terhormat dan besar hati bisa hadir dan memperingati 50 Tahun Malindo bersama saudara saya, Dato’ Seri Hishammuddin bin Hussein. Kita adalah pelaku sejarah. Mari kita bekerja untuk kerja sama yang lebih kuat lagi,” ujarnya.

Kerjasama pertahanan Indonesia – Malaysia

Sebelumnya pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan. Kesepakatan itu tertuang melalui penandatanganan yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Menhan Malaysia Dato Seri Hishamuddin Bin Tun Hussein di Kuala Lumpur, Selasa.

Penandatanganan nota kesepahaman itu berlangsung di sela-sela Sidang ke-42 General Border Committee Malaysia-Indonesia (GBC Malindo) di Malaysia.

Prabowo menegaskan Pemerintah Indonesia menyambut baik segala upaya untuk mempererat hubungan Indonesia dengan Malaysia serta kerja sama di berbagai bidang.

Kerja sama tersebut meliputi dialog bilateral berkala dan konsultasi isu strategis terkait pertahanan dan militer yang menjadi kepentingan bersama.

Selain itu, RI dan Malaysia juga akan berbagi informasi strategis di bidang pertahanan dalam simposium, seminar, maupun kunjungan studi. Kerja sama militer di berbagai bidang juga diperkuat antara TNI dan angkatan bersenjata Malaysia.​​​​​​​

Dalam MoU tersebut, Indonesia dan Malaysia akan melakukan pertukaran personel, pendidikan, latihan, dan dukungan logistik, kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan, kerja sama industri pertahanan, serta kerja sama pertahanan dalam bentuk lain. [PAR]