Perang di Ukraina dikhawatirkan akan berdampak pada industri microchip di Amerika Serikat (AS). Menurut perusahaan riset Techcet, Ukraina adalah produsen utama gas neon yang penting untuk laser yang digunakan dalam pembuatan chip dan memasok lebih dari 90% semikonduktor grade neon ke AS.
Analis industri khawatir bahwa konflik tersebut dapat berdampak pada industri chip global dan memperburuk situasi kurangnya pasokan chip saat ini. Pemerintah AS sebelumnya telah memperingatkan bahwa rantai pasokan chip global sedang lemah.
Selain itu Rusia juga memasok 35 persen paladium bagi AS, yaitu logam langka yang sering digunakan untuk memproduksi semikonduktor.
Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA) mengatakan “industri semikonduktor memiliki beragam bahan dan gas utama, jadi kami tidak yakin ada risiko gangguan pasokan langsung terkait dengan Rusia dan Ukraina,” tetapi dampak jangka panjang dari perang tetap ada.
Jika konflik terus berlanjut, itu bisa memberi tekanan pada rantai pasokan karena permintaan microchip meningkat secara menyeluruh.
Menteri Perdagangan AS Gina M. Raimondo menyoroti bahwa persediaan rata-rata chip turun dari 40 hari pada 2019 menjadi kurang dari lima hari pada 2022 dengan produksi berjalan pada utilisasi lebih dari 90 persen.
Sudah ada kekurangan pasokan logic chip utama yang digunakan di mobil dan perangkat medis serta chip analog yang digunakan dalam manajemen daya, sensor gambar, frekuensi radio, dan aplikasi lainnya.
Konflik skala penuh yang mengganggu ekspor elemen-elemen ini menurut JPMorgan dapat menimpa pemain seperti Intel, yang menggunakan sekitar 50% neonnya dari Eropa Timur.
Perusahaan dapat beralih ke China, Amerika Serikat dan Kanada untuk meningkatkan pasokan, kata JPMorgan. Tapi ini mungkin jalan yang lambat. [PTM]