Varian baru Covid-19 atau SARS-CoV-2 yang di beri nama Omicron telah terdeteksi di Afrika Selatan dan beberapa negara Eropa seperti Belgia dan Inggris. Organisasi kesehatan dunia WHO melabeli varian baru ini sebagai “Variants of Concern” (VoC).
Reaksi beragam dari beberapa negara semakin menebar kekhawatiran terhadap varian baru ini. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah memberlakukan larangan penerbangan dari tujuh negara di kawasan Afrika bagian selatan.
Kekhawatiran akibat peningkatan penyebaran Covid-19 dan penemuan varian baru ini juga memukul berbagai bursa saham di Amerika Serikat, Eropa dan Asia dalam seminggu terakhir.
Varian Omicron
Pertama kali laporan didapat WHO tentang varian Omicron B.1.1.529 dari negara Afrika Selatan pada 24 November 2021. Temuan varian baru itu berdasarkan sampel pasien tertanggal 9 November. Dalam laporan itu juga di sebutkan varian ini memiliki banyak mutasi dan meningkatkan risiko terinfeksi kembali.
Varian Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dan lebih cepat. Temuan itu berdasarkan hasil penelitian dan konvensi The Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE) yaitu lembaga independen para ahli yang memonitor serta mengevaluasi perkembangan virus SARS-CoV-2.
Berdasarkan bukti-bukti tersebut TAG-VE memberi masukan pada WHO agar memasukkan varian baru ini sebagai VoC yang kemudian oleh WHO di beri nama varian Omicron.
Pelabelan Varian Covid-19
WHO memberi pelabelan untuk setiap varian virus SARS-CoV-2 menjadi dua yaitu Variants of Interest (VoI) atau Variants of Concern (VoC).
Label VoI menandakan bahwa varian virus memiliki perubahan genetik yang mempengaruhi karakteristik virus seperti penularan, ke parahan penyakit, pelepasan kekebalan, pelepasan diagnostik atau terapeutik. Selain itu label VoI menandakan varian tersebut diidentifikasi sebagai penyebab penularan komunitas yang signifikan atau pada beberapa klaster COVID-19.
Sedangkan label VoC adalah varian SARS-CoV-2 yang memenuhi definisi VOI dan terkait dengan satu atau lebih perubahan pada kesehatan masyarakat sebagai berikut ;
1. Peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19.
2. Peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis.
3. Penurunan kemampuan sistem kesehatan masyarakat atau menurunkan kemampuan diagnostik, vaksin atau terapi.
Dengan adanya varian baru ini WHO menghimbau setiap orang agar mengambil langkah-langkah mengurangi risiko COVID-19, seperti mengenakan masker dengan benar, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan, menghindari keramaian, dan melakukan vaksinasi. [PAR]