Koran Sulindo – Hari kerja pertama di masa PPKM darurat yang memberlakukan perkantoran menerapkan WFH 100 persen, tetapi pengguna KRL tetap saja ramai.
Itu terlihat dari volume pengguna KRL hingga pukul 08:00, Senin (5/7) mencapai 73.808 atau turun 27 persen dibanding Senin lalu pada waktu yang sama.
Namun demikian, pihak PT KAI mencatat terjadi tren penurunan jumlah pengguna KRL telah berlangsung sejak 14 Juni lalu.
“Dimana pada hari Senin yang dapat menjadi indikator untuk hari-hari selanjutnya, jumlah pengguna turun setidaknya 15 persen setiap pekan,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan tertulisnya.
Anne mengungkapkan, sejumlah stasiun yang biasanya menjadi pusat keberangkatan pengguna pada hari Senin, kali ini juga mencatat penurunan jumlah pengguna KRL.
Stasiun Bogor saja misalnya tercatat 6.735 pengguna (turun 19 persen dibanding pekan lalu pada waktu yang sama), Stasiun Citayam 5.380 pengguna (turun 26 persen), dan Stasiun Bojonggede 5.114 pengguna (turun 35 persen).
Meski diklaim terjadi penurunan, KAI Commuter juga memperketat pelaksanaan protokol kesehatan di stasiun dan di dalam kereta, terutama berkaitan dengan menjaga jarak aman antar pengguna.
Saat ini kapasitas pengguna pada setiap kereta yang diizinkan adalah 52 orang. Para pengguna yang berdiri juga diharapkan berdiri dalam satu baris dan seluruhnya menghadap ke depan.
Untuk itu KAI Commuter memperketat penyekatan pengguna di stasiun guna menjaga agar jumlah pengguna yang dapat naik kereta tidak melebihi aturan yang berlaku.
Selain itu, KAI Commuter mulai hari ini mewajibkan setiap orang yang berada di area stasiun maupun kereta untuk memakai masker ganda.
Masker ganda yang disarankan adalah masker medis yang dilapis dengan masker kain, sesuai himbauan dokter dan kementerian kesehatan. Hari ini hingga tiga hari mendatang adalah masa sosialisasi pelaksanaan aturan ini.
“Melihat jumlah pengguna yang semakin berkurang, KAI Commuter meminta para pengguna menahan diri untuk naik bila kereta yang tiba telah terisi sesuai kapasitas yang diizinkan. Bagi pengguna juga disarankan untuk bepergian di luar jam-jam sibuk pagi dan sore hari,” ujar Anne.
Anne menambahkan, pada masa PPKM darurat ini KRL tersedia sebagai transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak. Jika masih harus menggunakan transportasi publik, ikuti seluruh protokol kesehatan dan aturan yang berlaku.
Rencanakan perjalanan dengan terlebih dahulu melihat informasi jadwal, posisi kereta, maupun kepadatan di stasiun melalui aplikasi KRL Access. [Wis]