Ilustrasi perombakan kabinet Joko Widodo periode ke-2/Beritasatu.com

Koran Sulindo – Kelompok relawan Jokowi Mania (Joman) menyebut ada lima nama menteri yang akan dirombak dalam waktu dekat ini. Terlebih kelima menteri itu disebut harus secepatnya keluar dari kabinet.

“Kabarnya (perombakan kabinet) di bulan Ramadhan ini. Presiden Joko Widodo sedang merumuskan pergantian sejumlah menterinya yang dinilai tidak bekerja baik,” tutur Ketua Joman Immanuel Ebenezer dalam keterangan resminya, Selasa (13/4).

Noel – sapaan akran Immanuel – mengatakan, bahwa perombakan kabinet solusi dari percepatan eksekusi kebijakan pro-rakyat. Oleh karena itu setidaknya ada lima menteri dan setingkat menteri yang perlu diganti di kabinet pemerintah kedua Jokowi ini.

Kelima menteri itu, kata Noel, adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Yasin Limpo, Menteri Agraria Sofyan Djalil, Jaksa Agung ST Burhanuddin dan yang paling buruk Menteri Perdagangan M. Lutfi. Untuk Pratikno, misalnya, sosok ini disebut sering bermasalah dalam hal administrasi dan menjadi pagar betis bagi Jokowi sehingga sulit berkomunikasi dengan presiden.

Noel optimistis perombakan kali ini akan berdampak positif kepada kinerja kabinet dan tentu saja kepada presiden. “Khusus Pratikno, kalau dipertahankan akan ada jarak luar biasa antara Jokowi dan rakyat, ” kata aktivis 1998 itu.

Dikatakan Noel, loyalitas presiden tentunya hanya kepada bangsa, negara dan rakyat. Jadi upaya menghalangi informasi yang utama bagi presiden dalam mengambil keputusan tentunya akan membuat jarak yang bisa berbahaya.

“Perombakan ini juga penting agar menteri tidak bekerja sendiri-sendiri. Kita bisa lihat Menteri Lutfi, presiden tak mau impor lho kok malah ngeyel impor. Begitu juga kasus subsidi pupuk yang tidak berdampak pada swasembada hasil pertanian,” kata Noel.

Khusus soal Kejaksaan, Noel menilai kinerja ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung masih melempem. Harusnya sudah banyak konstruksi penindakan kasus yang dipublikasikan kepada masyarakat. [KRG]