Koran Sulindo – Selama sembilan hari pencarian puing pesawat Sriwjaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak, tim Badan Nasional Pencarian Pertolongan atau Basarnas berhasil mengumpulkan sebanyak 308 kantong jenazah, termasuk casing cockpit voice recorder.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS berharap, di hari kesepuluh pencarian dan pertolongan ini dapat menemukan bagian tubuh korban serta memori dari CVR pesawat Sriwijaya Air.
“Kemarin diserahkan ‘casing’ CVR.
Mudah-mudahan kalau ‘casing’-nya, tinggal kita menunggu teman- teman, kita bisa menemukan hari ini, harapan kita seperti itu,” ujar Rasman di JICT II Jakarta, Senin (18/1).
Selain itu di hari kesembilan, Basarnas juga telah mengumpulkan total 58 serpihan kecil, 34 potongan besar pesawat dan flight data recorder.
Sementara itu, di hari kesepuluh pencarian dan pertolongan, Rasman berharap cuaca mendung tidak menghalangi operasi pencarian.
Rasman pun telah mempersempit wilayah pencarian, memfokuskan pencarian pada bagian tubuh korban, serpihan pesawat dan tak kalah penting memori dari CVR pesawat SJ182.
Sementara, Tim Disaster Victim Identification Rumah Sakit Polri, Kramat Jati menerima 308 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
“Hingga saat ini, kami telah menerima sebanyak 308 kantong (jenazah) dari fase 1 di Tanjung Priok,” kata Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko.
Dari 308 kantong jenazah, Hery mengaku telah berhasil mengidentifikasi 29 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
“15 kantong jenazah yang telah diidentifikasi sudah diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Hery.
Dalam proses identifikasi, kata Hary, RS Polri juga telah mengumpulkan 438 sampel DNA dari keluarga korban. Jumlah tersebut sudah lengkap untuk 62 korban yang terdaftar di dalam manifest Sriwijaya Air SJ182.
Kemudian untuk kegiatan identifikasi hari ini, lanjut Hery, Tim DVI akan membentuk pemeriksaan empat meja di postmortem untuk memeriksa dua kantong yang kemarin baru diserahkan.
“Untuk properti kami menerima sebanyak 168 kantong,” tutur Hery.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB. [WIS]