Ilustrasi: Aksi damai DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Barat mendukung langkah hukum DPP PDI Perjuangan atas pembakaran bendera partai oleh sekelompok massa di depan gedung MPR/DPR, Jumat (26/6/2020)/akun Twitter @PDI_Perjuangan.

Koran Sulindo – Ektabilitas PDI Perjuangan tetap moncer dan tak tergoyahkan. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Elections and Strategic Research.

“Elektabilitas tertinggi masih dikuasai oleh PDIP (30,4 persen),” kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (27/8).

Di urutan kedua Gerindra (13,8 persen) dan urutan ketiga Partai Golkar (8,5 persen). Kemudian ada PKB (5,3 persen), PKS (5,1 persen), PSI (4,7 persen), NasDem (4,1 persen), Demokrat (3,4 persen), PPP (2,2 persen), dan PAN (1,9 persen).

Munculnya nama Giring Ganesha sebagai pendatang baru calon presiden 2024 menyita perhatian publik beberapa waktu belakangan.

Hadirnya figur politikus dari kalangan anak muda menandakan tingginya harapan publik akan sosok alternatif di luar nama-nama yang sudah lama beredar.

Temuan survei indEX Research menunjukkan pencapresan Giring yang merupakan Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia meningkatkan elektabilitas partai politik, yang diidentikkan dengan pemilih dari generasi milenial tersebut.

“Seiring deklarasi Giring Ganesha sebagai capres, PSI mendulang kenaikan elektabilitas yang signifikan dari survei sebelumnya,” kata Vivin menjelaskan.

Elektabilitas PSI bertengger pada angka 4,7 persen atau naik dari sebelumnya 4,1 persen pada survei bulan Mei 2020. Kenaikan tersebut konsisten sejak survei pada bulan Februari 2020 yang masih sebesar 2,5 persen.

Sementara itu, golongan papan bawah, terdapat Perindo (0,7 persen), Hanura (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), dan PBB (0,1 persen), sedangkan PKPI dan Garuda tidak mendapat dukungan (0,0 persen). Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 19,0 persen.

Survei Index Research dilakukan pada tanggal 11—20 Agustus 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [WIS]