Koran Sulindo – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk atau bank bjb memberi dukungan stimulasi ekonomi kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemik Covid-19. Salah satu bentuk dukungan itu melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada pengusaha di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya.
Pelaku UMKM terpukul serius di masa wabah Covid-19 ini. Karena itu, penting mendorong pelaku UMKM agar tetap bisa bergerak di masa Covid-19 ini. Pasalnya, sektor UMKM menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Itu sebabnya, dukungan permodalan bisa membuat UMKM mampu menghadapi krisis kali ini.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan, langkah ini wujud komitmen perseroan dalam melindungi usaha para pelaku UMKM dari hambatan yang muncul akibat Covid-19. Peran UMKM yang teramat sentral dalam anatomi ekonomi Indonesia sangat perlu untuk mendapat prioritas perlindungan.
“Dengan atau tanpa adanya situasi pandemi, bank bjb memiliki komitmen yang sangat kuat untuk menjadi mitra setia para UMKM untuk bertumbuh dan berkembang. Kehadiran situasi pandemi semakin menguatkan komitmen kami untuk berbagi peran dan beban guna memulihkan situasi perekonomian nasional, khususnya para pelaku UMKM. Penguatan modal UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional menjadi salah satu strategi guna menopang percepatan pemulihan ekonomi,” kata Widi dalam keterangan resminya, Minggu (12/7).
Penyerahan KUR kepada UMKM tersebut dilakukan berbarengan dengan rangkaian acara kunjungan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dalam pelatihan bagi koperasi dan UMKM untuk menghadapi pandemi Covid-19 di dua daerah kawasan Priangan Timur itu. Pelatihan ini juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, Walikota Tasik Budi Budiman, Bupati Tasik Ade Sugianto, Bupati Garut Rudy Gunawan, beserta sejumlah pejabat kementerian/lembaga dan instansi daerah lainnya.
Di Tasikmalaya, kegiatan diselenggarakan pada Jumat (10/7) lalu bertempat di Hotel Horison. Penyerahan KUR dilakukan Pemimpin bank bjb Kantor Cabang Tasikmalaya Achmad Djuansjah didampingi Pemimpin Grup Kredit Program Divisi Kredit UMKM bank bjb Firman. KUR senilai Rp 100 juta diberikan kepada nasabah atas nama Sutan Akbar Kusaeri yang menekuni usaha di sektor bumbu masakan.
Di Garut, kegiatan diselenggarakan pada Sabtu (11/7) kemarin bertempat di Hotel Harmoni. Penyerahan KUR dilakukan Pemimpin bank bjb Kantor Cabang Garut Maman Rukmana dan Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi. KUR senilai Rp250 juta diberikan kepada nasabah atas nama Edi Nurcahyadi yang menekuni usaha kuliner es goyobod.
Selain kepada dua nasabah di Garut dan Tasik, bank bjb juga telah menyalurkan stimulus pembiayaan kepada nasabah UMKM di berbagai daerah yang usahanya terdampak situasi pandemi Covid-19. Belum lama ini bank bjb menyalurkan kredit modal usaha kepada nasabah atas nama Aminah yang bergerak di bidang usaha reklame dan toko tas dengan plafon senilai Rp 110 juta. Selain itu, bank bjb juga telah menerbitkan kebijakan relaksasi kredit bagi para pelaku usaha yang terkena dampak ekonomi Covid-19.
Di luar yang telah dilakukan, bank bjb berkomitmen untuk terus mengupayakan langkah-langkah strategis sokongan perekonomian kepada semua pihak yang membutuhkan dalam rangka menghidupkan kembali nadi perekonomian. Inisiatif-inisiatif ini diambil perseroan guna memdukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dicanangkan pemerintah.
Stimulasi dana segar yang sudah disalurkan diharapkan akan memperkuat ketahanan dan menambah semangat usaha para nasabah. Dengan permodalan yang bertambah, diharapkan UMKM dapat mempertahankan atau bahkan memperbesar skala usahanya agar tingkat serapan tenaga kerja dapat terjaga, sehingga perputaran ekonomi warga di tingkat akar rumput tidak mengalami hambatan yang berarti.
“Sebagai dukungan di luar pembiayaan, bank bjb juga rutin menyelenggarakan seminar dan pelatihan dalam rangka program bjb PESAT bagi para pelaku UMKM agar dapat mengonversi tantangan menjadi peluang usaha di tengah pandemi. Salah satunya kami secara konsisten memberi rekomendasi agar para pelaku UMKM lebih serius memanfaatkan ruang pemasaran digital karena model ini semakin relevan di tengah tumbuhnya kebiasaan interaksi baru,” kata Widi. [Adv]